Hari telah petang. Hujan datang semakin deras. Langit seolah enggan untuk menunjukkan sedikit saja sinar rembulan. Dan untuk sekarang, Abian masih berada di tempat yang sama. Di depan sebuah gerbang dari rumah besar berlantai dua. Lelaki itu terus menatap pada jendela atau pun pintu rumahnya. Tak ada satu pun yang terbuka. Tak ada satu orang pun yang tampak untuk melihat permohonannya.
Abian telah menerima penolakan bahkan sebelum ia menatap dua wajah yang telah ia rindukan. Derasnya hujan dan juga usiran yang telah petugas lakukan sama sekali tak membuat Abian lelah dan menyerah. lelaki itu masih bersikukuh di sana. Di tempat yang sama.
Abian bahkan enggan untuk masuk ke dalam mobil hanya untuk sedekar berteduh dari hujan lebat di sana. Lelaki itu juga tak mau berpindah satu centi pun dari tempatnya. Kepala Abian terus mendongak untuk menatap kearah rumah Bastian di depan sana. Perihnya mata akibat air hujan sudah tak diindahkannya.