"Kalau gue maunya di sini? Gimana?" tanya Abian sembari mencondongkan tubuhnya kearah Bastian. Lelaki itu bahkan tengah menyungging senyum yang amat tampak merendahkan. Manik Abian terus bergerak dari atas sampai ke ujung kaki Bastian. Dan tepat setelahnya, bola mata Abian terhenti di mata sang awan, sungguh semakkin menyenahgkan saat tatapan Bastian mulai tampak kemerahan.
"Lo punya tata krama, nggak?" ucap Bastian masih berusaha untuk mengendalikan emosinya. Walaupun ia sudah cukup kesal dengan ucapan Abian, namun lelaki itu tak boleh sampai marah ataupun terbawa sedikit saja menuju jebakan Abian. Di sini Bastian yang tiba- tiba datang dengan maksud mulai membela adik kelasnya dari serangan singa lapar di depan mereka, namun jika sampai ia marah, sungguh semakin tampa mempermalukan dirinya.
