"Emang kenapa? Bukannya beberapa hari lalu lo nggak masalah ya kalau gue nggak pakai baju? Lo juga udah liat sendiri kan perut gue kayak apa? Oh, iya! Dan lo bahkan udah pernah tidur di atasnya!"
"Abian!" teriak Keana langsung memutar tubuhnya. Tangan yang semula masih ia gunakan untuk menutup kedua matanya kini telah jatuh dengan sendirinya. Tanpa sadar gadsi itu kembali menatap tupbuh Abian di seberang sana. Dan tepat saat itu juga, pipi Keana seketik merona.
"Iya? Kenapa Sayang?" tanya Abian dengan nada yang dibuat- buatnya. Salah satu maniknya bahkan telah berkedip dengan nakal kearah sang gadis kecil di depannya.
Namun bukannya melontarkan apa yang hendaak diutarakannya, gadsi itu malah mengalihkan pandangan dari Abian yang menatap intens kearahnya. Entah mengapa rasa malu tiba- tiba hinggap di benaknya.