"Keana mana, ya?" batin Abian sambil terus menatap ke sekitar. lelaki yang masih berada di dekat tempat sampah sebelumnya.
Rasa mual Abian belum juga hilang. Kepala lelaki itu malah terasa semakin pusing di sana. Abian ahrus segera menemukan Keana lalu segera pulang sebelum isi perutnya kembali keluar.
Abian terus berjalan dengan mengedarkan pandangan ke sekitar. Lelaki sangat berharap bisa menemukan Keana secepat mungkin untuk ia ajak pulang.
Wajah Abian sangat pucat. Tubuh lelaki itu juga terasa sangat lemas.
Sebuah pohon besar dan rindang langsung mengundang perhatian Abian. Manik Abian terus menatap curiga pada segerombolan lelaki yang tampak sangat fokus pada seseorang yang tengah mereka kerubungi di sana.
Awalnya Abian sangat tak ingin ikut campur dengan urusan mereka. Namun saat langkah Abian baru saja ingin pergi untuk menjauh dari mereka. Kerumunan itu sedikit tersibak hingga membuat Abian mampu meliaht seseorang yang ada di dalam sana. Dandi sanalah, keana berada.
