"Gabut banget gue," ucap Abian sambil membuang napas panjang. Lelaki itu kini tengah tiduran dengan Genta di sebuah kursi yang sengaja mereka jajar agar semakin panjang.
"Iya, sama!" jawab Genta menyetujui ucapan temannya. Lelaki itu kini juga tengah terlentang dengan menatap langit- langit kelasnya.
Kedua lelaki itu sungguh tampak lesu di ruang kelasnya. Tak hadirnya sang guru malah membuat Abian semakin malas di tempatnya. Bukan karena ingin belajar, namun lelaki ith ingin menjahili sang guru dengan sejuta pertanyaan yang lontarkan.
Genta dan Abian sungguh terlihat seperti dua manusia tak berguna. Kedua lelaki itu bahkan tak berniat sedikit pun untuk bangkit dari sana.
"Gen, lo punya permainan apa gitu?" tanya Abian masih berada dalam posisinya. Tangannya pun bergerak untuk menyunggar rambut dengan asal.