Bugh!
Sebuah pukulan keras langsung mendarat mulus di pipi Bima. Pukulan itu bahkan sampai membuat luka ungu kebiru- biruan langsung tercetak disana. Sudut bibir Bima pun sobek akibat keras pukulannya pula.
Seorang anggota Leonard yang sebelumnya sangat mendukung penuh perbuatan Bima hari ini langsung naik pitam di tempatnya. Rahangnya pun mengeras karena besar rasa marah, jengkel, sekaligus kecewa pada Bima.
"Bangsat lo! Sialan! Sampai kapan pun lo nggak bakalan bisa gantiin posisi Abian! Sekeras apapun usaha lo, itu bakal sia- sia!" hardik lelaki itu seraya mencengkeram erat kerah baju Bima. Wajah lelaki itu pun kian merah karena letupan amarahnya.
Sedangkan Bima, lelaki itu hanya menatap kearahnya tanpa sedikit pun ekspresi dalam wajahnya. Rautnya sangatlah datar namun tajamnya pandangan sama sekali tak bisa diremehkan.
"Udah! Udah!" ucap Rizky berusaha memisahkan keduanya. Wajahnya terlihat begitu sabar.