"Gue gak mau tahu ga, pokoknya lo harus lurusin kesalahpahaman orang-orang karena candaan lo ini!" Ayu berdiri dari tempat duduknya ingin beranjak namun tangannya di genggam oleh angga sehingga ayu tak bisa langsung pergi dari sana.
"Kalo gue bilang itu bukan candaan?"
.
Sementara itu zae tetap menghampiri vian, bertanya. Apakah benar kecurigaan zae dan ayu bahwa yang memperburuk keadaan ayu karena vian yang membeberkan apa yang ia dengar tempo hari di cafe.
"Vi!" Zae memanggil vian
"Ada apa?"
"Lo nggak ngomong kan sama anak-anak?"
"Ngomong apa?"
"Itu yang lo denger waktu di cafe kemarin"
"Gak lah! Ngapain?" Vian menjawab dengan wajah yang tampak tak berbohong.
Zae jadi kecewa karena tebakannya salah tapi juga merasa lega karena vian lepas dari tuduhan.
"Iya sih, gak mungkin lo" Ungkap zae
"Emang ada apa? Sampai lo nanya nuduh gini?"
"Karena yang denger waktu itukan cuma lo sama gue" Ucap zae.
Vian menatap zae dengan tatapan curiga
"Bisa jadi lo, lo kan cerewet"
