"Ada..." Jawab Pandu.
Diva berdecak cukup keras sambil memandang langit malam lewat jendela. Sikap Rafa cukup membuatnya jengah. Walaupun kata kata itu tertuju pada Pandu. Tapi ia merasa tersindir. Oh ayoolah.. Diva juga belum menikah.
"Hei kau kenapa?." tanya Rafa dengan logat medan. Diva menghela nafas panjang.
"Akad belum dibacakan.. jadi jangan sombong dulu. Allah menciptakan manusia berpasang pasangan. Bahkan namanya sudah tertulis di lauhul mahfuzh. Jadi jangan putuskan harapan orang. Manusia hanya bisa berencana dan Allah yang tentukan. Dan tak ada hukum yang mengharamkan berharap tentang Jodoh.. ya walaupun jodoh itu termasuk takdir yang gak bisa di ubah ." Ucap Diva dengan pelan dan jelas. Ia mengeluarkan unek uneknya. Sebenarnya belum semua. Sengaja ia tambahkan kata kata yang ia dengar dari pengajian. Lumayan kan bisa makin memperkuat argumen.