"Aku antar sampai kebangku kamu.." Ucap Zaky datar. Lain dengan Genggamannya yang begitu kuat pada pergelangan Yumna.. Seperti menjaga berlian dari ribuan pasang mata perampok.
Yumna mendesis ngilu. Untuk kesekian kalinya Zaky mencengkeram tangannya erat. dan ini sama sakitnya dengan kejadian beberapa hari lalu. Saat Zaky menyeretnya menjauh dari Naga. Sudah lama sekali. Bahkan semenjak hari itu Yumna belum ke perpustakaan lagi. Takut diancam yang aneh aneh lagi.
"Ray... Lepasin sahabat gue..." Ucap Flora tepat di depan kelas.
"Sorry.. Gue punya tugas negara, mesti anterin tuan putri sampai ke bangkunya." ucap Zaky benar benar tanpa ekspresi.
"Iya...Zak... lepppas...." bisik Yumna bersikeras menarik dan memutar tangan. Andai saja ia bisa jurus mengecilkan diri seperti musang. Hewan itu bisa lepas dari belitan ular. Dan ya!. Yumna merasa ia menghadapi situasi yang sama.