Daughter of the goddess of the moon

🇮🇩RaraAthava_110703
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 29.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Seorang wanita berambut hitam berlari dengan kencang bersama seorang gadis berambut putih yang di gandengnya. Wanita itu membawa gadis kecil itu berlari menelusuri hutan yang gelap dan menyeramkan.

"Bunda, Ze lelah" keluah gadis kecil itu berusaha menyamakan larinya dengan wanita yang ia panggil ibu.

Wanita cantik ber–dress merah itu menoleh kebelakang. Samar–samar ia mendengar derap langkah kaki dari kejauhan dengan cepat ia berlari. "Tidak bisa! Jangan menyerah sayang, kita harus lari dari mereka"

Di kejauhan berlari beberapa serigala berwarna hitam dan coklat mengejar mereka dengan cepat. Wanita cantik itu semakin mempercepat larinya dengan membawa putrinya kebelakang punggunnya seketika wanita itu berubah menjadi serigala berwarna abu keputihan setelah suara retakan dari punggungnya.

Lari serigala abu keputihan itu berhenti tepat di depan jurang di depannya. Ia menyuruh putrinnya turun. Saat serigala abu keputihan itu berbalik di depannya sudah berdiri beberapa serigala yang tadi mengejar mereka.

"Mengerahlah Luna Bella, Serahkan saja nona Zea pada kami. Dan anda akan kami lepaskan" Ucap salah satu dari mereka setelah mengubah bentuk menjadi manusia.

Serigala abu keputihan itu kambali ke wujud manusiannya sambil menggeram marah. "Jangan mimpi! Aku takkan memberikan putriku pada kalian. Kalian adalah rogue sialan yang sama sepeti John. Lebih baik aku mati dari pada menyerahkan putriku pada kalian dasar rogue sialan" Maki wanita itu.

Gadis kecil yang bersembunyi di belakangnya semakin mengeratkan genggamannya pada dress wanita itu saat mendengar geraman menyeramkan dari para pria di depan ibunnya itu.

Tak lama kembali terdengar retakan tulang dari depannya. Setelah itu pria di depan mereka kembali berubah menjadi serigala hitam dan coklat.

Wanita cantik itu juga kembali berubah menjadi serigala abu keputihan dan meminta putrinya tetap berada di belakangnya apa pun yang terjadi.

"Tetap disini oke?"

Gadis itu mengangguk pelan menjawab ucapan ibunya. Ia mundur selangkah dan menyaksikan ibunya berkelahi dengan para serigala itu.

"B-Bunda !!!"

Gadis itu berteriak saat salah satu serigala mendekat padannya. Serigala hitam itu terus memojokkannya hingga langkahnya terhenti saat ia sadar di belakangnnya sudah ada jurang menunggunnya.

Serigala hitam itu menyeringai kemudian menggunakan kaki depannya mendorong gadis itu ke jurang.

"ZEA !!!"

"BUNDAA!!!"

***

Gadis cantik berambut hitam sebahu dengan netra biru saphire itu langsung bangun dari tidurnya dengan nafas yang tak teratur. Ia menatap ke sekelilingnnya menatap dimana ia?

Gadis itu langsung menghela nafasnya lega saat melihat kesekeliling. Ternyata ia ada di dalam kamarnya yang bernuasa putih dan biru muda yang di penuhi oleh berbagai barang berbentuk dan bergambar tokoh kartun robot kucing biru dari tokyo. Doraemon.

Gadis itu mengibak selimut doraemonnya kemudian duduk di pinggiran kasur. Apa yang baru saja aku mimpikan? Batin gadis itu. Dan saat iya berusaha bangun dari duduknya tiba–tiba ia merasa perutnya tak enak, ia merasa ingin muntah. Dengan cepat gadis itu berlari masuk ke kamar mandi dan memenuhi hasratnya ingin muntah.

"Zea kamu kenapa?" tanya seseorang dari balik pintu kamar mandi. Gadis yang ada di dalam menoleh.

"Dra, aku bisa minta tolong sama kamu gak? Bisa ambilin tas kecil di dalam lemari putih yang ada didalam ruang pakaian. Tas yang berwarna biru muda" ucapnya sedikit berteriak.

Gadis berambut sebahu yang berada di depan pintu bingung? untuk apa gadis itu memintanya mengambil tas itu. Meskipun penasaran ia tetap menyanggupi permintaan gadis itu. "Baiklah, tunggu sebentar" jawabnya sebelum pergi.

Gadis berambut pirang sebahu itu kembali dengan tas biru yang tadi di minta oleh gadis berambut hitam itu.

"Zea, ini tasnya" panggilnya sambil mengetuk pelan pintu di depannya.

Dari balik pintu keluar tangan seputih salju mengulur padanya. "Nih, kuharap apa yang ku perkirakan tidak benar" ucap gadis berambut pirang sebahu itu sambil menyerahkan tas biru di tangannya.

Tangan gadis berambut hitam itu berhenti saat mendengar ucapan gadis berambut pirang sebahu. "Kuharap begitu" gumamnya sebelum menutup pintu itu.

Gadis berambut pirang itu awalnya enggan untuk pergi dari sana, akan tetapi gadis berambut hitam itu memintanya pergi dan datang sejam lagi kekamarnya.

***