Ke esokan hari nya, terlihat sangat ricuh, para warga berkumpul di rumah Ju Young. Sebuah ambulance Tiba, dan membawa tubuh pemuda yang sudah tak sadarkan diri ke dalam mobil ambulance. Para tetangga mulai bergosip, penasaran, apa yang sebenar nya terjadi pada pemuda itu, hingga dia bertekad ingin mengakhiri hidup nya seperti itu ? Untung saja salah satu adik nya mengetahui nya, dan langsung meminta pertolongan warga sekitar.
"Sebenar nya apa yang terjadi nak ? Kenapa kakak mu bisa sampai melakukan hal yang begitu konyol yang bisa merenggut nyawa nya ?" Tanya seorang ibu- ibu pada dua gadis kembar yang berusia 11 tahun. Mereka adalah adik bungsu Ju Young. Nama mereka Hye Young dan Hee Young. Sedangkan Do Young, adik laki- laki Ju young yang berusia 13 tahun ikut dalam ambulan tadi.
"Semalam aku tidak sengaja mendengar, saat aku ingin ke toilet, Kak Ju young bicara sendirian di kamar nya sambil menangis," jawab Hee young dengan cerdas.
"Dia bicara apa ?" Warga semakin penasaran.
"Kak Ju young bilang, bahwa kak Ju young tidak bisa hidup tanpa Kak Mina." Jawabnya jujur dengan apa yang gadis kecil itu dengar semalam.
"Apa mungkin si Mina menolak nya ? Ya ampun, aku kira mereka sudah berpacaran, karena mereka terlihat sangat dekat satu sama lain." Kata salah satu warga di sana.
"Bisa jadi begitu," Ujar yang lain.
"Apa Mina dan Nenek nya sudah tau kalau Ju young di bawa ke rumah sakit ?" Tanya mereka lagi pada dua gadis kecil kembar tersebut.
"Seperti nya belum,"
"Kalau begitu biar aku saja yang memberi tahu mereka." Kata salah seorang ibu- ibu ketua gosip, sembari melangkah menuju rumah nyonya song dengan langkah tergesa-gesa, sembari mengangkat rok nya ke atas agar bisa mempercepat langkah nya.
"Iya iya, sana." Dukung yang lain nya.
Sesampai nya di rumah nyonya song, kini ibu tadi langsung saja berteriak memanggil seseorang yang menghuni rumah tua tersebut dengan heboh nya.
"Nyonya song, apakah anda ada di dalam ?" Panggil nya berteriak sok panik.
Seorang gadis cantik dengan pakaian lusuh nya keluar, di tubuh nya masih terpakai celemek yang menandakan bahwa gadis tersebut masih dalam keadaan memasak.
"Iya bi Yi san, ada apa ?" tanya Mina.
"Song Mina, kamu ngapain masih santai-santai di rumah begini ? Si Ju Young di bawa ke rumah sakit barusan." Dengan ekspresi panik dan super heboh.
"Hah ? Kenapa ?" tanya Mina terkejut mendengar nya.
"Kok tanya kenapa sih ? Bukan nya semua ini terjadi gara-gara kamu menolak nya ?" Ujar ibu Yi san seenak nya.
Mendengar perkataan ibu Yi san, kini membuat Song Mina tiba-tiba teringat akan perkataan Ju Young semalam. Bahwa Ju Young tidak bisa hidup tanpa diri nya, seketika hal itu membuat Song Mina berfikir, mungkin saja apa yang di katakan Ju Young itu benar ? Dengan perasaan khawatir, gadis itu pun melepas celemek yang ia pakai, dan melempar nya ke sembarang arah. Ia pun berlari menuju rumah pemuda itu dengan tergesa-gesa.
"Dimana kakak kalian ?" tanya Mina pada kedua gadis kecil yang duduk di depan rumah nya.
"Kak Ju Young ada di rumah sakit kak." Jawab salah satu dari mereka.
"Rumah sakit mana ?" tanya Mina lagi.
Kedua gadis itu pun menggelengkan kepala nya bersamaan, karena kedua nya memang tidak tahu tentang hal itu.
"Kalau begitu kakak akan mencari tahu dimana kak Ju Young di rawat, kamu pergilah ke rumah kak Mina ya, sarapan di sana ok." ujar Song Mina yang sangat perhatian pada kedua gadis kecil itu.
"Baik kak Mina." Kedua nya pun menuruti perkataan Mina. Mereka melangkah dengan kaki mungil mereka menuju rumah gadis baik hati yang telah menganggap mereka seperti adik kandung nya sendiri.
Setelah Hye Young dan Hee Young pergi, Mina melanjutkan apa yang ia lakukan tadi. Ia kembali melangkah untuk mencari tahu pada para tetangga di rumah sakit Ju Young di rawat.
Setelah beberapa menit ia berkeliling, akhir nya usaha nya membuah kan hasil, kini ia mendapat info dari salah satu tetangga, bahwasan nya pemuda itu di rawat di sebuah rumah sakit umum Namgu, Busan.
Dengan tergesa-gesa, gadis itu pun bergegas menuju halte bus untuk mengunjungi Ju Young yang saat ini tengah di rawat.
Setelah beberapa menit menunggu di halte, akhir nya bus yang menuju ke arah rumah sakit pun tiba. Mina segera menaiki bus tersebut.
Tiga puluh menit kemudian, akhir nya ia sampai di tempat tujuan. Dengan langkah cepat ia segera menuju receptionis untuk bertanya di kamar mana pemuda itu di rawat saat ini ?
Serah mendapatkan jawaban, akhir nya ia pun segera menuju kamar yang di arahkan receptionis tersebut.
Tak lama kemudian, Mina pun sampai, ia melihat Do Young (adik Ju Young) tengah duduk menunggu sang kakak sadar.
"Do Young_ah, bagaimana keadaan kakak mu ?" tanya Song Mina yang baru saja sampai di sana.
"Kak Mina, kapan sampai di sini ?" Do Young bertanya balik.
"Baru saja. Bagaimana keadaan kakak mu ?" Song Mina bertanya lagi.
"Kak Ju Young sudah melewati masa kritis nya, saat ini kita tinggal menunggu nya sadar saja." jawab Do Young lemah akibat rasa panik yang ia alami sejak dari tadi pagi, yaitu sejak diri nya menemukan sang kakak dalam keadaan sekarat.
"Syukurlah. Ya sudah kalau begitu kamu pulang saja ya, biar kak Mina saja yang menemani kak Ju Young, kamu istirahat di rumah." tukas Song Mina yang ingin mengambil alih untuk menjaga Ju Young di rumah sakit.
"Apa tidak apa-apa kak Mina sendirian di sini ?" kata Do Young memastikan.
"Tidak apa-apa kok, kamu sana pulang lah. Oh iya, adik-adik mu ada di rumah kakak, mereka sarapan di rumah. Kamu juga ke rumah ya, makan di sana." ucap Mina dengan penuh perhatian.
"Baik lah kak, kalau begitu Do Young pulang dulu." Anak itu pun mematuhi perkataan Song Mina.
"Hati-hati. Oh iya, ini ambillah." Song Mina tak lupa memberi Do Young uang untuk membayar bus nanti.
"Tidak perlu kak." Tolak nya.
"Hush, ambil saja, untuk bayar bus nanti, kamu tidak bawa uang bukan ?" Tebakan nya sangat begitu tepat, karena tadi mereka pergi sangat terburu-buru hingga tak membawa sepeser pun uang.
"Benar. Kalau begitu terima kasih banyak kak mina." ucap Do Young tulus dengan mata yang penuh rasa sayang terhadap Song Mina, yang selama ini ikut merawat mereka dengan baik.
"Iya, hati-hati di jalan, dan jangan lupa makan di rumah ya."
"Baik kak."
To be continued...