"Aku ini cocoknya jadi apa?"
Sagiri termenung sejenak, menyadari hal baru dalam hidupnya. Bahwa kakaknya terlalu fokus pada hal lain, dan melupakan dirinya sendiri.
"Oni-chan tidak pernah menyadarinya?"
"Apa?"
"Sekali-kali pikirkan dirimu sendiri, jadikan dirimu sendiri sebagai prioritas. Lalu kau boleh pikirkan orang-orang di sekitarmu!"
"Kenapa kau bilang begitu? aku ini egois lho."
"Siapa yang mengatakannya?" Sagiri tampak memasang wajah jengkel.
"Papa, kau, mama, teman SMP ku dulu dan beberapa orang yang sudah aku lupakan namanya.." ia tampak berpikir, mengingat-ingat nama orang-orang itu.
"Eh?! pernahkah? aku?!"
"iya."
Sagiri menunduk, merasa bodoh. "Maafkan aku ya, nii-chan."
"Jadi aku cocok sebagai apa?" Makoto mengulang pertanyaan yang sepertinya telah Sagiri lupakan.
"Benar.." Sagiri menopang dagunya, berpikir keras lalu melihat penampilan Makoto lamat-lamat. "Oni-chan, kau nyaman dengan penampilanmu yang begini?"