NB: peringatan ya guys, bab ini pelampiasan emosi ku pada Karakter Yosi yang ada di dunia nyata. Karena gak bisa menyakiti dia di dunia nyata, aku melampiaskan emosi ku pada bab ini, jadi kalau agak berlebihan harap maaf, dan skip saja.
Sekian dari aku, 'Dee pamit dulu guys...'
Selamat melajutkan
.
.
"lepaskan aku, apa mau mu sialan!" teriak Yosi mengelegar di dalam ruangan yang tertutup dan cukup gelap.
"ouh, ternyata sudah bangun," terdengar kekehan dari arah pintu.
"sayang… kamu kenapa lama sekali," seorang wanita yang tadi duduk tak di sofa kulit tak jauh dari posisi duduk Yosi berteriak melompat memeluk lelaki yang baru saja masuk.
"hehehe, aku mengurus dia sesuai ke inginan mu, sekarang kita nonton tv?" ajak sang lelaki mengendong sang wanita membawanya kembali pada sofa.
"sudah bisa di tonton?" tanya wanita itu antusias.