Begitu Raka dirasa sudah lebih baik dari sebelumnya, kami bertiga (aku, Ana, Lidya) segera kembali ke tempat tinggal kami.
Aku berpesan pada Yugo dan Bayu untuk menjaga Raka.
Namun sebelum itu ....
Sebelum kami pulang ....
"Bagaimana jadi mabar?" tanya Bayu dengan santainya.
"Dia masih sakit kok malah diajak mabar sih!" seru Lidya lagi yang membela Raka.
"Ka, sebaiknya kamu bentar lagi tidur, ya." Aku meminta Raka segera istirahat sesudah makan dan minum obat.
Dengan ekspresi berat hatinya dia mengangguk pelan padaku, "Ya," dia menjawabnya dengan singkat. Tapi, raut mukanya masih kepikiran begitu Bayu membuka game BLEACH: BRAVE SOULS ini.
Dalam hati Raka ingin sekali memainkannya.
Karena tidak ada teman lain akhirnya Bayu mengajak Yugo mabar ....
"Kuylah!" seru Yugo antusias.
Raka merasa dia tidak akan bisa tidur dengan nyenyak kalau terus menerus kepikiran mendapat Gacha, setidaknya dia ingin mendapatkan orbs, dan berapa kali summon gacha ....