Chereads / LEGENDA TAHTA ABADI / Chapter 2 - Sukma Dewa Iblis

Chapter 2 - Sukma Dewa Iblis

Dalam sepuluh tarikan napas seratus Serigala Iblis Hitam yang mengejar sesesosok bayangan sudah sangat dekat dengan bayangan yang dikejarnya, sekitar 50 meter dari sosok bayangan di depannya. Suara langkah kaki dan geraman dari seratusan Serigala Iblis Hitam dibelakangnya terdengar jelas ditelinganya, bukannya mempercepat larinya dia malah sengaja memperlambat gerakannya seakan sengaja menunggu gerombolan Serigala Iblis Hitam.

Dalam satu tarikan napas gerombolan Serigala Iblis Hitampun berhasil menyusulnya dan dengan ganasnya gerombolan Serigala Iblis Hitam menyerang bayangan yang diburunya dengan formasi serangan menjepit untuk memastikan tidak ada celah menghindar bagi buruannya.

"Wooos, Wooos, Wooos," Tiga ekor Serigala Iblis Hitam bersamaan menyerang dari sebelah kiri, sebelah kanan dan belakang. Cakar Serigala Iblis Hitam berbalut petir bergerak dengan cepat bermaksud memotong tubuh bayangan buruannya.

Melihat serangan tiga arah yang dilepaskan Serigala Iblis Hitam, sesosok bayangan itu segera memutar tubuhnya melakukan gerakan menghindar dengan gerakan salto di udara. Dalam waktu sepersepuluh milidetik sesosok bayangan itu berhasil menghindari serangan maut yang ditujukan kepadanya.

Ketika Dia melayang di udara, dia melihat celah kelemahan dari serangan yang dilepaskan oleh 3 ekor Serigala Iblis Hitam, dengan memanfaatkan celah kelemahan tersebut diapun langsung melepaskan serangan balasan dengan jurus Ledakan Gravitasi. Dalam waktu singkat 20 pukulan dilepaskan, begitu pukulan dilepaskan bola cayaha berwarna hitam melesat dari tangannya, 3 buah bola cahaya menyerang 3 ekor Serigala Iblis Hitam yang barusan melepaskan serangan terhadapnya sedangkan sisanya digunakan untuk menyerang gerombolan Serigala Iblis Hitam yang lainnya.

"Wuuus, Wuuus, Brak, Brak," Suara bola cahaya hitam yang bergerak cepat membelah angin terdengar begitu tajam, kehebatan dari jurus Ledakan Gravitasi terletak pada kecepatannya yang mampu melebihi suara sehingga hampir mustahil untuk dihindari oleh gerombolan Serigala Iblis Hitam.

"Duar, duar, duar," Seperti yang diperkirakan, Serigala Iblis Hitam yang diserang sedikitpun tidak dapat menghindari serangan maut yang datang. Tubuh – tubuh Serigala Iblis Hitam yang terkena serangan seketika meledak menjadi serpihan daging cincang. Dari ledakan yang tercipta terlihat betapa kuatnya jurus pukulan yang baru saja dilepaskannya.

Tatapan buas memancar dari mata Serigala Iblis Hitam yang lain kemudian mereka bergerak mengelilingi sosok bayangan yang menjadi target buruannya, dengan satu lolongan keras serentak gerombolan Serigala Iblis Hitam itu menyerang secara bersamaan.

Adapun sosok bayangan itu tersenyum ringan di bibirnya dan dengan lembut mendarat di tanah, dengan satu gerakan santai dia menggeser tubuhnya ke kiri dan kekanan menghindari setiap badai serangan yang datang.

Meskipun serangan – serangan yang dilepaskan oleh gerombolan Serigala Iblis Hitam terlihat cepat dan kejam anehnya tidak ada satupun serangan yang bisa mengenainya bahkan menggores seujung bajunyapun tidak ada yang bisa.

Gerakan terkadang lembut dan terkadang keras tak ubahnya bagaikan seorang penari yang sedang menari dalam suatu pertunjukan. Senyum kecil terus tersungging dari bibirnya, dengan suatu gerakan menghindar tubuhnya tiba – tiba menghilang seolah – olah dia telah ditelan oleh ruang.

Dalam sekejap mata ruang didepan masing – masing Serigala Iblis Hitam terbuka oleh cahaya petir berbentuk salip (silang) memotong setiap tubuh Serigala Iblis Hitam menjadi empat bagian. Tatapan buas masih terpancar dari mata seluruh Serigala Iblis Hitam akan tetapi begitu anggota tubuh dari seluruh Serigala Iblis Hitam mulai terpotong perlahan tatapan buas itu redup kemudian menghilang bersama kematian yang datang tanpa bisa dihindarinya.

"Jurus Cakar Naga Petir, Hmm, aku masih bisa mengeluarkan jurus ini sebanyak 2 kali lagi," Gumamnya sambil merenung dan menarik napas panjang.

Rupanya jurus Cakar Naga Petir yang baru saja dilepaskannya telah menghabiskan seperempat dari energi murni yang dimilikinya, wajahnya terlihat sedikit kelelahan akan tetapi senyum kecil masih menghiasi wajahnya.

"Mata Dewa," Gumamnya sambil melihat kearah depan menyapu wilayah Gurun Kematian.

"Masih cukup waktu untuk memulihkan energiku," Gumamnya lagi kemudian ia duduk bersila dan merapal jurus Tubuh Dewa. Energi murni alam semesta bergerak cepat memasuki tubuhnya dan langsung menuju titik pusatnya memulihkan kondisinya sepenuhnya.

Di kejauhan Pemimpin Serigala Iblis Hitam mengetahui pertempuran yang baru saja terjadi karena diantara sesama Serigala Iblis Hitam terdapat kemampuan telepati yang saling terhubung satu dengan lainnya.

Pemimpin Serigala Iblis Hitam seketika menghentikan gerakan larinya, dengan tatapan buas dia melihat ke arah Mata Merah Darah di atas langit, sambil melolong dia mengirimkan informasi yang didapatnya kepada Mata Merah Darah untuk disampaikan kepada tuannya, setelah seluruh informasi terkirim Mata Merah Darah melesat menghilang dalam gelapnya langit Gurun Kematian.

Di benua lain, di atas puncak gunung yang tertutup awan hitam sesosok Serigala Iblis Hitam berukuran raksasa memandang ke atas langit ketika seberkas cahaya merah darah melintas dengan kecepatan kilat mengarah kepadanya. Begitu cahaya merah darah itu mengenai tubuhnya cahaya merah darah mengalir memasuki kesadarannya.

"Kemajuanmu melebihi perkiraanku, akan ku kirimkan Panglima Serigala Iblis Hitam untuk membantumu dan akan ku sampaikan apa yang baru saja terjadi kepada tuan kita," Geramnya.

Matanya yang berwarna merah darah tiba – tiba menyala dan sebuah portal dimensi ruang dan waktu terbentuk didepannya, begitu ia melompat memasuki portal dimensi ruang dan waktu dalam sekejap mata portal dimensi ruang dan waktu itupun menghilang meninggalkan puncak gunung dalam kesunyiannya.

Di beberapa tempat yang berbeda pada waktu yang bersamaan segerombolan Serigala Iblis Hitam yang sedang bermidatasi menghentikan meditasi begitu melihat portal dimensi ruang dan waktu yang tiba – tiba terbuka dihadapannya dan tanpa menunggu apapun mereka segera melompat memasuki porta dimensi ruang dan waktu tersebut.

Kembali ke Gurun Kematian, sosok bayangan yang baru saja membantai seratusan Serigala Iblis Hitam dengan tenangnya duduk bersila dalam meditasinya yang khusuk. Sedikitpun dia tidak terganggu oleh derasnya hujan badai yang disertai kilat dan ledakan petir yang mengguncang udara.

Ketika kilat melintas di atas Gurun Kematian baru saat itulah raut wajah dari sesosok bayangan yang diburu oleh Serigala Iblis Hitam terlihat dengan jelas, mata berwarna biru yang besar dan bulat disertai hidung yang mancung dengan alis tebal dan wajah yang tegas menyiratkan aura seorang penguasa padanya. Aura yang dipancarkannya didukung dengan postur tubuhnya yang tegap menyiratkan ketangguhannya, dari wajah dan perawakannya usianya mungkin hanya sekitar 15 tahunan.

Dari kejadian yang baru saja dialaminya jelaslah pemuda ini adalah seseorang yang memiliki kemampuan bertarung tingkat tinggi dan telah mengalami keras dan pahitnya rimba persilatan, pembawaannya yang tenang dan penuh percaya diri terpancar dari senyum kecil yang terukir di bibirnya.

"Jurus Tubuh Dewa telah membuat tubuhku sekuat ini, baiklah karena kalian sudah datang ijinkan aku memusnahkan kalian semua," Teriaknya keras kearah langit. Teriakannya dibalas oleh langit dengan sebuah sambaran kilat dan ledakan petir yang mengguncang udara Gurun Kematian.

Seratusan Serigala Iblis Hitam yang menghadang dari depan bergerak cepat di antara celah bebatuan melesat bagaikan panah bergerak kearah pemuda itu.

"Sepuluh tarikan napas lagi," Gumam pemuda itu dalam hati sambil melakukan perhitungan mundur ia juga menyalurkan energi murninya keseluruh tubuhnya dan bersiap dalam mode tempur.

"Sepuluh, sembilan…, tiga, dua, satu sekarang!" Teriaknya keras ketika tiba – tiba dia menekuk tubuhnya dan menggunakan jurus gerakan Naga Terbang untuk memotong pergerakan Serigala Iblis Hitam yang hendak menyerangnya.

Serangan mendadak ini telah membuat panik gerombolan Serigala Iblis Hitam. Insting pemimpin Serigala Iblis Hitam cukup tajam sehingga ia dapat merasakan bahaya yang datang kearahnya.

Tiba – tiba ruang dan waktu bergerak kacau di atas kepalanya ketika sosok pemuda itu muncul di atas kepalanya, tangan kanan pemuda itu bergerak cepat mengincar kepala pemimpin Serigala Iblis Hitam, begitu tangannya terbuka ia telah berhasil mencengkeram kepala pemimpin Serigala Iblis Hitam.

"Bajingan, lepaskan aku!" Sebuah suara yang dilepaskan melalui telepati memasuki kepala pemuda itu, rupanya itu adalah suara dari pemimpin Serigala Iblis Hitam.

"Hahaha, bukankah kamu dan kelompokmu bermaksud membunuhku dan menyerahkan tubuh dan jiwaku kepada tuan iblismu? Lalu kenapa aku harus membiarkanmu hidup, aku juga dapat mengambil roh milikmu, bukankah kamu selama ini bangga dan sombong dengan roh milikmu," Balas pemuda itu sambil menyeringai dan mengeluarkan aura yang menekan seluruh gerombolan Serigala Iblis Hitam yang lainnya.

Mata pemimpin Serigala Iblis Hitam dipenuhi oleh ketakutan setelah mendengar kata – kata yang diucapkan oleh pemuda itu, tubuh Serigala Iblis Hitam yang lain bergetar karena takut karena telah melihat sosok pemuda yang selama ini diburunya telah berubah menjadi sosok yang begitu menakutkan.

"Jurus Sukma Dewa Iblis," Teriaknya begitu ia merafal jurus mautnya yang dapat memurnikan energi murni dan energi jiwa milik lawannya menjadi energi murni dan enegri jiwa miliknya sendiri.

Baut petir seketika menghantam kepala pemimpin Serigala Iblis Hitam, rasa sakit yang tak terkira membuat pemimpin Serigala Iblis Hitam mengeluarkan lolongan keras yang menggetarkan sukma.

Baut petir kemudian bergerak menutupi seluruh tubuh pemimpin Serigala Iblis Hitam yang telah kehilangan daya tempurnya, dalam satu tarikan napas pemimpin Serigala Iblis Hitam telah mati dengan begitu mengenaskan, tubuhnya berubah menjadi abu dan menghilang terbawa hembusan badai yang mendera.

Melihat kematian pemimpinnya di depan mata telah menyulut keberanian dari Serigala Iblis Hitam yang lain, aura binatang buas meningkat dengan pesat mencoba menindas pemuda itu. Akibat kuatnya aura penindasan yang dilepaskan oleh seluruh gerombolan Serigala Iblis Hitam menyebabkan tanah menjadi retak dan bebatuan kecil hancur menjadi debu.

Adapun pemuda yang menjadi sasaran penindasan Serigala Iblis Hitam terlihat santai dan tidak terpengaruh oleh aura penindasan yang dilepaskan oleh seluruh gerombolan Serigala Iblis Hitam, demi melihat itu secara serentak seluruh gerombolan Serigala Iblis Hitam menyerang secara bersamaan. Akan tetapi begitu jarak antara pemuda itu dengan gerombolan Serigala Iblis Hitam berjarak sekitar satu meter lagi, tiba – tiba tubuh pemuda meledakan energi Sukma Dewa Iblis berbentuk ribuan baut petir yang menyerang seluruh gerombolan Serigala Iblis Hitam.

Kecepatan baut petir dari jurus Sukma Dewa Iblis bahkan lebih cepat daripada kecepatan jurus Jurus Cakar Naga Petir sehingga lebih mustahil untuk dihindari oleh gerombolan Serigala Iblis Hitam.

"Auu," Lolong seluruh Serigala Iblis Hitam bersamaan karena rasa sakit yang menyerang seluruh tubuh mereka karena energi murni dan energi jiwa mereka sedang dimurnikan dengan jurus Sukma Dewa Iblis.

Sama seperti apa yang terjadi dengan pemimpin Serigala Iblis Hitam, setelah seluruh energi jiwa dan energi murni dari gerombolan Serigala Iblis Hitam dimurnikan mereka semuanya mati secara mengenaskan menjadi abu yang menghilang bersama angin badai Gurun Kematian.

Pemurnian energi jiwa dan energi murni dari ratusan Serigala Iblis Hitam menyebabkan energi murni dan energi jiwa di titik pusatnya mengalami peningkatan yang sangat besar sehingga berevolusi mencapai yang baru dan kekuatannya telah meningkat satu tingkatan lagi.

Pemuda itu menyunggingkan senyum diwajahnya ketika ia berhasil melakukan terobosan, kekuatan tempur dan vitalitas tubuhnya telah meningkat ketingkatan yang baru dan sekarang ia telah sepenuhnya pulih dan dalam kondisi terbaiknya untuk bertempur.