Sementara itu di suatu tempat di dalam dimensi lain dalam Semesta Baka, pada waktu dan tempat yang berbeda.
Reruntuhan dan serpihan Planet tersebar di ruang angkasa seakan melayang di lautan hitam tanpa batas, siapapun yang melihat kejadian tersebut akan berpikir bahwa sungguh telah terjadi kiamat di semesta tersebut.
Tiba - tiba...
Booom Booom Booom~
Ledakan - ledakan Maha dahsyat tercipta, efek ledakan mendorong planet dan pecahannya menjauhi area ledakan.
Ledakan Maha dahsyat tersebut tercipta akibat pertempuran dari dua orang Dewa beladiri.
Sepintas dua cahaya putih terang dan sebuah cahaya hitam gelap terlempar dari dalam ledakan.
Kedua cahaya itu seperti magnet yang saling tarik menarik, ketika mereka berjauhan mereka melesat dengan kecepatan cahaya menarik satu cahaya dan lainnya.
Kedua cahaya tersebut meliuk - liuk di angkasa seperti sedang memainkan satu tarian, ketika kedua cahaya tersebut bertemu ledakan super dahsyat langsung tercipta seakan kiamat sedang melanda semesta baka.
Boooommm~
Ledakan yang tercipta kali ini begitu dahsyatnya, bahkan efek ledakannya saja mengakibatkan tiga buah planet besar yang masih utuh seketika terbelah dua.
Bayangan cahaya putih terhempas kesalah satu pecahan planet dibelakangnya demikian pula dengan bayangan cahaya gelap yang menjadi lawannya terpental kearah pecahan salah satu planet disisi yang lainnya.
Boom Boom~
Ketika dua cahaya yang berbeda ini terpental dan menghantam pecahan planet. Seketika itu pula tercipta ledakannya super dahsyat bagaikan ledakan meteorit raksasa yang menghantam bumi dan meluluh lantakan pecahan planet tersebut.
Semua bentuk kehidupan didalam pecahan planet seketika musnah berubah menjadi debu, gunung dan lembah serta lautan menguap, segala sesuatu telah berubah dalam sekejap mata menjadi gurun tandus tanpa batas.
Badai petir dan angin dari kekuatan tenaga dalam keduanya semakin menghancurkan semua yang ada di pecahan planet tersebut.
Badai angin membentuk tornado raksasa yang meraung laksana Naga Langit yang tiba - tiba menyedot semua debu yang tercipta akibat ledakan dan menerbangkannya keluar angkasa.
Samar - samar di pusat ledakan terdengar suara napas yang tersengal - sengal, setiap tarikan napasnya terasa berat, jika lebih diperhatikan lagi suara tarikan napas tersebut berasal dari dua sosok gagah perkasa satu sosok memancarkan aura Dewa Surgawi dan satunya lagi memancarkan aura Dewa Kehancuran.
Kedua sosok itu tidak bisa digambarkan dengan kata - kata, satu sosok terlihat suci bagaikan Malaikat yang tergambar di dalam hati setiap manusia, tubuhnya memancarkan cahaya putih yang penuh dengan aura Surgawi.
Sementara sosok yang lain begitu kontras, tatapan matanya saja bagaikan lubang neraka yang akan melahap seluruh kehidupan, tubuhnya memancarkan cahaya gelap yang penuh dengan aura kejahatan, kematian dan kehancuran.
Hosh Hosh Hosh~
Napas dari keduanya perlahan kembali normal, dalam sepuluh tarikan napas tubuh fisik keduanya telah pulih sepenuhnya seakan tidak pernah ada luka apapun akibat pertempuran tadi.
Sebenarnya keduanya telah terluka parah, luka keduanya terletak pada jiwanya sehingga secara kasat mata luka tersebut tidak terlihat secara fisik.
Pertempuran kedua sosok Dewa beladiri tersebut telah berlangsung selama lebih dari sepuluh hari, keduanya saat ini telah mencapai batas kemampuannya masing - masing.
Suasana berubah hening, sepi, senyap hanya hembusan angin yang menderu yang terlihat di atas pecahan planet itu, tidak ada tanda kehidupan dari mahluk lain kecuali kedua sosok itu.
Tiba - tiba tornado berbentuk Naga Angin raksasa kembali tercipta dari kedua pecahan planet, pusat tornado adalah sosok - sosok yang memiliki kekuatan dewa tersebut.
Dalam dua tarikan napas saja, tornado berbentuk Naga Angin raksasa besarnya telah menembus hingga ke angkasa.
Ke dua tornado Naga Angin raksasa ini diselubungi oleh badai petir yang seakan membentuk sisik dari tornado Naga Angin.
"Teknik Ilahi Rahasia Menantang Dewa..!!!" Teriaknya keras sambil merapalkan salah satu jurus pamungkasnya.
Gema suara laksana petir tiba tiba membelah angkasa menembus langit karena disampaikan melalui kekuatan energi batin dari sesosok yang memancarkan cahaya gelap yang di penuhi aura kejahatan.
Seakan tidak mau kalah dengan sosok bercahaya gelap maka sosok bercahaya putih terang dengan aura dewa surgawi juga mengeluarkan jurus rahasia pamungkasnya.
"Teknik Ilahi Rahasia Penciptaan Surgawi" Teriakannya bersamaan tidak mau kalah dengan lawannya.
Suut, suuut~
Keduanya mulai bergerak, pertempuran Para Dewa beladiri yang akan membentuk legenda pun akan segera berakhir.
"BOOOM" ledakan dahsyat seketika tercipta akibat bentrokan dua tenaga Dewa beladiri yang berlawanan.
Kedua sosok Dewa beladiri yang sedang bertarung kembali terlempar ke pecahan planet, diam – diam keduanya mengagumi lawannya masing – masing.
Kedua Dewa bela diri ini tak ubahnya bagaikan cahaya dan kegelapan yang saling melengkapi satu sama lain.
Wus ~
Dewa beladiri dengan aura kegelapan dan energi jahat bergerak terlebih dahulu, begitu Dia memijakkan kakinya di tanah, sosoknya bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya tubuhnya terbang melesat melebihi kecepatan kilat bergerak ke arah musuhnya dan bersiap melepaskan jurus pamungkasnya.
Sementara sosok Dewa beladiri bercahaya putih dengan aura Dewa Surgawi juga secara bersamaan menjejakkan kakinya dan melesat terbang bersiap menyambut serangan lawan dengan jurus pamungkas terakhirnya.
"HIAAATT" teriak keduanya sambil melepaskan teknik Ilahi gerakan tercepatnya.
Kali ini kecepatan keduanya telah menyamai kecepatan cahaya, keduanya terbang melintasi angkasa, apa yang kedua Dewa beladiri ini tunjukkan telah melampaui pengetahuan tentang ruang dan waktu.
Seluruh kekuatan tenaga dalam dalam bentuk energi murni yang Maha dahsyat telah dikumpulkan dalam satu titik serangan dengan tujuan supaya bisa mengalahkan lawannya.
Begitu jarak keduanya sekitar sepuluh detik cahaya, keduanya kemudian berhenti dan dari kedua tangannya masing-masing terbentuk bola cahaya raksasa, satunya berbentuk seperti matahari yang menyilaukan dan satunya seperti matahari hitam yang gelap gulita.
"Teknik Ilahi Penghancuran Semesta!"
"Teknik Ilahi Kehendak Dewa Abadi"
Teriak keduanya bersamaan.
Wush ~
Dua buah bola cahaya bergerak melebihi kecepatan cahaya dan bertabrakan.
Brrr Brrrr ~
Tidak seperti sebelumnya kali ini bentrokan kedua tenaga dalam berbentuk energi Maha dahsyat yang berlawanan itu tidak menimbulkan ledakan apapun.
Kedua bola cahaya matahari putih dan hitam yang mengandung kekuatan tenaga justru bergabung menjadi satu, kemudian saling gulung, saling tindih, saling dorong dan berputar – putar, saling melilit seperti memiliki kehidupan sendiri berusaha untuk mengalahkan satu sama lainnya.
Kedua sosok yang sedang bertarung kembali menyalurkan seluruh tenaga dalamnya hingga ke batas maksimalnya.
Drt Drt Drt~
Seketika itu juga ukuran bola cahaya yang sedang beradu membesar dengan kecepatan yang luar biasa, dalam lima tarikan napas ukuran bola cahaya itu sudah menyamai matahari dan kedua sosok Dewa beladiri terbungkus di dalam matahari yang tercipta akibat pertarungan mereka tersebut.
Badai petir tercipta akibat bentrokan dua energi yang berlawanan, sedetik berlalu dan gemuruh gelombang petir berwarna putih dan hitam telah memenuhi bola cahaya raksasa tersebut.
"ULTIMA BLACK HOLE"
Teriak sosok Dewa beladiri bercahaya hitam ketika Dia akhirnya menggunakan teknik Ilahi pamungkasnya.
Pada saat yang sama sosok dewa beladiri bercahaya putih juga melepaskan teknik Ilahi pamungkasnya.
"ULTIMA RAY OF LIGHT" teriaknya keras.
BLLAAAAARRR~
Ledakan maha dahsyat yang mengguncang seluruh Galaksi Baka tercipta ketika kedua tenaga yang dilepaskan oleh Dewa beladiri bertabrakan satu dengan lainnya.
Area ledakannya menjangkau seluruh Galaksi Baka, hanya dalam satu tarikan napas beberapa planet terdekat yang terkena dampak energi ledakan meledak karena tidak kuat menahan dahsyatnya energi ledakan dari pertarungan kedua Dewa beladiri.
Semua kehidupan yang ada di setiap planet yang meledak musnah seketika, seakan kiamat telah terjadi di Galaksi Baka.
Kedua sosok Dewa beladiri yang berada di pusat ledakan mengalami luka parah. Sosok Dewa beladiri bercahaya putih setengah badannya pada bagian kiri telah terpotong dan hangus ketika terkena ledakan tadi, sebaliknya sosok Dewa beladiri bercahaya hitam telah kehilangan sebagian badannya yang sebelah kanan.
Energi kehidupan dari kedua sosok Dewa beladiri itu mengalir keluar bersama jiwanya yang mulai menyebar dan memudar meninggalkan jasad fisiknya.
"Keberadaanku di waktu ini telah habis"
Gumam keduanya di dalam hati secara bersamaan.
Tubuh keduanya melayang di angkasa yang sekarang berubah sunyi, senyap, gelap, pekat dan tidak ada apapun di Dimensi Galaksi Baka.
Tiba - tiba jiwa keduanya menangkap getaran kehidupan yang lemah di sekitar mereka, keduanya dengan sisa sisa energinya keduanya bekerjasama menarik aura kehidupan itu.
Secercah harapan melintas di dalam jiwa kedua sosok Dewa beladiri begitu lubang hitam terbentuk dan membawa keluar sesosok tubuh pemuda yang juga sedang terluka parah.
"Aku juga harus menyelamatkan galaksi ini meskipun keberadaanku di waktu ini akan sirna"
Kedua sosok Dewa beladiri itu telah memutuskan apa yang akan di lakukannya.
Dengan satu tarikan napas kekuatan jiwa dari kedua sosok Dewa beladiri bergerak memasuki ruang jiwa dari tubuh pemuda itu.
Begitu semua energi jiwa dari sosok kedua Dewa beladiri berkumpul menjadi energi jiwa pemuda itu, tiba - tiba mata pemuda itu terbuka, matanya berwarna hijau seperti zamrud dan dipenuhi vitalitas kehidupan.
Cahaya hijau juga memancar dari tubuhnya dan dengan cepat cahaya hijau itu membentuk cahaya raksasa sebesar matahari.
Cahaya hijau ini mengandung energi dan bibit kehidupan, cahayanya menerangi angkasa semesta Galaksi Baka.
Pemuda itu kemudian merapalkan mantra untuk melepaskan seluruh energi dan bibit kehidupan yang seketika menyapu menerangi hingga keseluruh sudut semesta galaksi baka.
Bagaikan mukjizat, serpihan - serpihan planet yang sudah hancur maupun planet - planet yang terbelah begitu bersentuhan dengan cahaya hijau yang mengandung energi dan bibit kehidupan ini secara ajaib memperbaiki dan memperbaharui dirinya sendiri.
Tubuh - tubuh yang telah mati dari semua mahluk hidup akibat ledakan planet yang mereka tempati di semua planet di dalam Galaksi Baka, secara ajaib begitu terkena cahaya hijau tersebut juga memulihkan diri, akan tetapi tidak semuanya kembali hidup hanya sebagian kecil yang terpilih yang berhasil kembali hidup.
Demikian pula dengan pepohonan, sungai daratan dan lautan secara ajaib perlahan memulihkan diri, kemudian angin tercipta dan meniup debu yang tersisa.
"Perbaikan semesta Galaksi Baka membutuhkan waktu, selanjutnya semuanya kuserahkan kepadamu, Alfa" Gumam jiwa dari sosok Dewa beladiri bercahaya putih yang merasuki tubuh pemuda itu.
Seiring dengan habisnya energi kehidupan dari jiwa sosok Dewa beladiri bercahaya putih yang telah memasuki ruang jiwanya Alfa maka perlahan aura kehidupan dari sosok Dewa beladiri tersebutpun menghilang.
Sementara itu jiwa dan roh dari sosok Dewa beladiri yang tersebar mulai berkumpul di sekitar tubuh Alfa.
"Aku mungkin telah kalahkan, tapi aku akan hidup kembali dalam sosok pemuda ini" Suara sosok Dewa beladiri bercahaya hitam menggema di angkasa Semesta Galaksi Baka.
Roh dan jiwa dari sosok Dewa beladiri bercahaya hitam memancarkan aura kehancuran dan kejahatan yang samar kemudian memasuki tubuh Alfa.
Anehnya tubuh Alfa juga seakan menemukan sesuatu yang selama ini dicarinya dengan cepat menyerap roh dan jiwa sosok Dewa beladiri bercahaya hitam kemudian bergabung dengan roh dan jiwanya sendiri.
"Hahahahaha, tubuh ini sangat sesuai denganku" Tawa penuh kemenangan menggema di roh dan jiwa Alfa.
Tiba - tiba sebuah suara menggema di angkasa di semesta Galaksi Baka.
"Kamu pikir aku tidak memperhitungkan langkahmu ini, baiklah kita mungkin bisa hidup bersama di dalam tubuh bocah ini Hahahaha" Tertawa roh dan jiwa sosok Dewa beladiri bercahaya putih yang tiba – tiba muncul di ruang roh dan jiwa Alfa.
"Sialan, rupanya kamu ingin menyegel ku, kalau kamu melakukan itu bukankah kamu akan tersegel juga?" Maki roh dan jiwa dari sosok Dewa beladiri bercahaya hitam ketika Dia melihat energi roh dan jiwa berwarna hijau yang mengandung energi dan bibit kehidupan itu terlebih dahulu melebur kedalam hati pemuda itu membentuk tatto pohon yang membungkus jantung dan hati Alfa.
"Bangsat" Sumpah serapah dari roh dan jiwa milik sosok Dewa beladiri bercahaya hitam kemudian Dia dengan cepat meleburkan dirinya dengan roh dan jiwa Alfa.
Sebuah kekuatan roh dan jiwa misterius tiba – tiba menekan kedua roh dan jiwa Dewa beladiri dan dengan paksa menyatukan kedua roh dan jiwa tersebut sehingga membentuk roh dan jiwa baru yg kemudian memasuki hati dan jantung Alfa.
Setelah semua proses tersebut selesai kondisi fisik, roh dan jiwa Alfa secara perlahan mengalami perubahan.
Di ruang angkasa yang gelap, waktu seolah tidak berlaku hanya ada kegelapan. Entah berapa lama waktu telah berlalu namun tubuh Alfa seakan abadi masih melayang di angkasa.
Kesadaran yang dirasakan oleh Alfa seolah olah dia sedang tertidur lelap dan berada di alam mimpi yang mengerikan dimana dirinya berdiri tegak diangkasa dan dengan sekuat tenaga menahan sambaran petir hitam dan biru yang dapat menghancurkan tubuh, roh dan jiwanya.
Bola matanya berkedut ketika petir hitam dan biru secara bersamaan menyambar tubuhnya.
Entah apa yang terjadi ketika sebuah kilatan petir raksasa menggelegar di angkasa Galaksi Baka, petir itu bahkan terlihat dari seluruh planet di Galaksi Baka.
Dalam sekejap petir itu menyambar tubuh Alfa kemudian menghilang di gelapnya angkasa Galaksi Baka.
~#~