Chereads / LEGENDA TAHTA ABADI / Chapter 3 - Gravity Blast

Chapter 3 - Gravity Blast

Kematian pemimpin Serigala Iblis Hitam tersebut rupanya telah mempengaruhi portal dimensi ruang dan waktu yang dilepaskannya, ada beberapa portal dimensi ruang dan waktu yang berpindah lokasi secara acak.

Sementara itu di Gurun Kematian sosok pemuda itu tersenyum begitu melihat sebuah portal dimensi ruang dan waktu kembali terbuka dihadapannya.

"Saat yang tepat, kebetulan aku ingin mencoba peningkatan kekuatan baruku," Gumamnya sambil memperhatikan ratusan Serigala Iblis Hitam yang berjalan keluar dari portal dimensi ruang dan waktu.

Ratusan Serigala Iblis Hitam yang baru muncul meraung secara bersamaan dan mengeluarkan aura binatang buas yang ganas, kalau saja aura mereka bisa membunuh pemuda itu maka dia sudah akan mati berkali - kali.

Melihat Serigala Iblis Hitam yang penuh dengan kemarahan wajah pemuda yang mengeluarkan gestur mengejek, niat membunuh dari seluruh Serigala Iblis Hitam sudah tidak tertahankan lagi, mereka menyerang secara bersamaan dengan begitu terorganisir sehingga tidak meninggalkan celah menghindar sedikitpun bagi pemuda itu.

Tiga puluh ekor Serigala Iblis Hitam menyerangnya dari samping kiri, kanan, belakang dan depan. Kemudian yang lain akan menyerang dari jarak jauh ketika target serangan mereka dapat menghindari serangan berkelompok yang mereka lepaskan.

Meskipun serangan Serigala Iblis Hitam ganas dan bisa seketika membunuhnya, tapi pemuda itu tetap tenang dan tidak sedikitpun timbul rasa panik dan takut di hatinya. Dari sikapnya ini tubuhnya kemudian memancarkan aura agung seorang penguasa.

Begitu serangan Serigala Iblis Hitam akan mengenainya pemuda itu mengeluarkan salah satu jurus andalannya.

"Mata Dewa," Teriaknya keras.

Begitu jurus Mata Dewa dilepaskan gerakan dari Serigala Iblis Hitam yang menyerangkan terlihat seolah – olah telah melambat hingga seratus kali lipat sehingga serangan yang datang terlihat dengan jelas, tidak ada satupun serangan yang luput dari pandangannya.

Pemuda itu kemudian membuat perkiraan arah menghindar dan arah serangannya.

"Hiat," Dengan satu hentakan kaki tubuhnya menghilang dalam jurus Langkah Bayangan Dewa dan dengan mudahnya menghindari semua serangan yang dilepaskan oleh Serigala Iblis Hitam.

"Wuuus," Pemuda itu selanjutnya bergerak mundur ke arah tebing, dan dalam satu gerakan kilat dia melesat mengelilingi tebing untuk menghindari serangan jarak jauh yang di arahkan kepadanya oleh Serigala Iblis Hitam yang lain.

Puluhan Pisau Tulang Pipih dan Cakar Cahaya yang merupakan serangan jarak jauh yang dilepaskan oleh Serigala Iblis Hitam bergerak cepat membelah udara, semuanya dikendalikan secara telepati. Serangan ini mengejar pemuda itu kemanapun dia menghindar.

Suara ledakan terdengar setiap kali serangan Pisau Tulang Pipih dan Cakar Cahaya yang dilepaskan oleh Serigala Iblis Hitam menebas sosok pemuda itu yang ternyata hanya mengenai bayangannya dan tebing kosong saja. Bumi bergemuruh, tanah bergetar begitu tebing yang terkena serangan runtuh tidak mampu menahan dahsyat serangan Serigala Iblis Hitam, dalam waktu singkat seluruh tebing telah rata dengan tanah.

Tubuh pemuda itu melesat ke udara kemudian melepaskan serangan balik dengan jurus Ledakan Gravitasi.

"Wuuuss, Blaar," Suara bola cahaya hitam dan puluhan Pisau Tulang Pipih serta Cakar Cahaya bergerak cepat bertabrakan di udara menimbulkan ledakan besar. Sebagian besar serangan dari Serigala Iblis Hitam tenah di netralisir sepenuhnya.

Dengan gerakan seperti bayangan pemuda itu menghindari serangan Pisau Tulang Pipih dan Cakar Cahaya yang belum di netralisir dan masih dikendalikan oleh Serigala Iblis Hitam.

Hingga beberapa lama tidak ada satupun serangan yang mengenai pemuda itu. Setiap kali tubuh pemuda itu tertebas oleh Pisau Tulang Pipih atau oleh Cakar Cahaya maka tubuh pemuda itu seketika menghilang. Rupanya yang terkena serangan hanyalah bayangan dari pemuda itu.

"Langkah Bayangan, Cakar Petir Harimau Siluman," Teriaknya ketika tubuhnya meledak dalam kecepatan super bergerak diantara ratusan Serigala Iblis Hitam. Jurus cakar yang terbentuk dari lapisan energi petir murni bergerak cepat merobek dan mengoyak tubuh Serigala Iblis Hitam hingga termutilasi menjadi serpihan daging cincang.

Hanya tiga ekor Serigala Iblis Hitam yang memiliki ukuran tubuh sebesar gajah purba yang bisa menghindari serangan jurus Langkah Bayangan, Cakar Petir Harimau Siluman dari pemuda itu.

Ketiga Serigala Iblis Hitam tersebut melepaskan serangan balasan yang tidak kalah ganasnya, gerakan ketiganya bagaikan kilat. Sambil melesat ketiganya mengarahkan cakarnya yang setajam belati ke arah dada, pinggang dan kepala dari pemuda itu. Apabila salah satu serangan ini mengenai sasarannya tanpa ampun tubuh pemuda itu akan termutilasi dan mati secara mengenaskan.

Akan tetapi sama seperti sebelumnya pemuda itu dengan mudahnya menghindari serangan yang mengarah titik – titik vitalnya tersebut, dengan satu hentakan tubuhnya menghilang dari pandangan Serigala Iblis Hitam dan tiba - tiba ia muncul di atas ketiga Serigala Iblis Hitam yang menyerangnya.

"Hiat, Tendangan Phoenix Api" Teriaknya keras sambil melepaskan tiga buah tendangan beruntun.

Tiga buah bola api raksasa bergerak bergerak cepat menyerang Serigala Iblis Hitam, udara seketika terbakar karena hawa panas dari bola api raksasa yang menekan ketiga Serigala Iblis Hitam hingga kulitnya melepuh hitam hangus terbakar. Serangan ini telah digabungkan dengan energi gravitasi menyebabkan target serangan menjadi terkunci sekaligus menurunkan vitalitas lawannya, saat ini kekuatan gravitasi yang membebani ketiga Serigala Iblis Hitam melebihi 25 kali gravitasi normal.

"Blaar," Ledakan besar kembali terdengar begitu bola api raksasa menghantam tanah, residu ledakan menyapu hingga radius 10 km menyebabkan segala sesuatu berubah menjadi abu.

Sesaat setelah ledakan badai angin menyapu debu yang beterbangan, terlihat tiga buah kawah raksasa tercipta akibat dahsyatnya serangan yang dilepaskan pemuda itu.

"Hahaha, kekuatanku rupanya telah meningkat bahkan melebihi harapanku sendiri," Teriaknya senang.

Baru saja dia meluapkan kegembiraannya portal dimensi ruang dan waktu lain tiba – tiba terbuka dibelakang punggungnya, ratusan Serigala Iblis Hitam. Kali ini Serigala Iblis Hitam yang keluar dari portal ruang dan waktu semuanya langsung melepaskan serangannya dengan ganas.

"Kalian tidak ada habisnya ya?" Kutuk pemuda itu sambil melakukan gerakan menghindar menggunakan jurus Langkah Bayangan Dewa, tubuhnya yang berbentuk bayangan bergerak cepat di antara Serigala Iblis Hitam.

"Baiklah aku akan coba jurus Gravitasi Blast, seperti apakah efek serangannya?" Pikirnya dalam hati dan secepat kilat dia melesat ke udara dan menghilang di atas langit.

Di ketinggian 10 Km sosok pemuda itu mengunci target serangannya dengan jurus Mata Dewa.

"Gravitasi Blast" Teriaknya keras sambil menembakkan sebuah bola cahaya hitam yang di bungkus samar oleh baut petir.

Begitu bola cahaya mulai bergerak ruang yang di laluinya pecah. Daerah di sekitar Serigala Iblis Hitam dihantam oleh kekuatan gravitasi yang melebihi 100 kali lipat.

"Auuu," Lolong Serigala Iblis Hitam ketakutan karena tubuh mereka terbenam ketanah oleh beban gravitasi yang menghantamnya. Tulang – tulang dari Serigala Iblis Hitam patah satu demi satu sehingga mereka tidak bisa bergerak sedikitpun.

Sesaat kemudian, bola cahaya hitam yang di bungkus baut petir meningkat kecepatannya karena pengaruh perubahan gravitasi. Bola cahaya hitam yang di bungkus baut petir sekilas terlihat seperti meteor yang jatuh ke Bumi, dalam hitungan detik Bola cahaya itu menghantam tanah dengan ledakan yang maha dahsyat.

"Boom," Daratan bergoncang dengan hebatnya membuat semua binatang penghuni Gurun Kematian berlarian dengan panik meninggalkan persembunyiannya.

Suasana tambah mengerikan akibat hujan badai sepertinya tidak mau kalah memamerkan kekuatannya. Kilat dan ledakan petir menggelegar di atas langit Gurun Kematian.

Ledakan energi gravitasi dan petir ini berlangsung singkat setelah 3 tarikan napas landskip permukaan tanah bebatuan Gurun Kematian yang semula padang bebatuan telah berubah seluruhnya menjadi kawah raksasa.

"Hahaha, dengan setengah kekuatanku aku sudah bisa melepaskan serangan dahsyat ini, hahaha," Tawanya puas seolah mengejek para Dewa.

Dalam sekejap mata pemuda itu telah memusnahkan gerombolan Serigala Iblis Hitam tanpa meninggalkan sisa dan jejak apapun.

Di tempat lain, satu sosok Serigala Iblis Hitam yang berukuran raksasa dengan tubuh sebesar gunung kecil mengeluarkan geraman kemarahan. Dia adalah Raja Serigala Iblis Hitam, ekornya, cakarnya dan matanya terbuat dari api yang membara. Rupanya portal ruang dan waktu yang dimasukinya telah muncul di lokasi yang berbeda, sekitar 1000 km jauhnya dari pintu masuk Gurun Kematian yang terletak di Desa Batu.

"Grrr, Grrr, Grrr~~~" Suara geraman dari Raja Serigala Iblis Hitam bergema di udara membawa aura penindasan yang menyapu bergerak ke arah Gurun Kematian melintasi jarak 1000 km lebih.

Aura yang dikirimkan Raja Serigala Iblis Hitam dengan cepat menindas pemuda yang masih melayang di udara, untuk pertama kalinya pemuda itu merasakan hatinya bergetar karena rasa takut yang tiba – tiba menyerangnya.

Anehnya geraman yang dikirimkan oleh Raja Serigala Iblis Hitam tidak menghilang di udara, auranya terus membombardir tubuh dan jiwa pemuda itu membuat tubuhnya bergetar dan keringat dingin membasahi punggungnya.

Bersamaan dengan geraman dan aura Raja Serigala Iblis Hitam yang menyerangnya, awan badai raksasa terbentuk di atasnya. Kilat dan petir berkumpul membentuk pusaran raksasa, tekanan yang di alami oleh pemuda itu meningkat seratus kali lipat tapi dia masih bisa menahannya dengan kekuatan fisiknya.

"Sial Raja Serigala Iblis Hitam ternyata bisa menggunakan serangan jarak jauh untuk melawanku," Gerutunya dalam hati.

"Raja Serigala Iblis Hitam apakah kamu takut untuk melawanku secara langsung, datanglah kemari supaya aku bisa mengirimmu keneraka seperti anak – anakmu tadi, hahaha," Teriaknya keras bagaikan petir karena dia menggunakan tenaga dalamnya guna memprovokasi Raja Serigala Iblis Hitam.

Seakan awan badai raksasa yang telah membentuk pusaran petir raksasa menerima tantangannya, pilar petir raksasa tiba – tiba melesat dari tengah – tengah pusaran petir bergerak lurus menyerangnya, pemuda itu dapat merasakan gerakannya semuanya telah terkunci. Dengan sekuat tenaga dia berusaha mengangkat kedua tangannya mencoba menahan serangan yang datang.

Pilar petir raksasa menghantam tubuhnya, pemuda itu dapat merasakan tubuhnya tak berdaya dan terseret oleh pilar petir raksasa yang terus bergerak menghantam Gurun Kematian.

"Booom," Ledakan dahsyat yang melebihi ledakan bom atom yang telah menghancurkan Hiroshima seketika tercipta seakan Dewa Kematian sedang menumpahkan segala murkanya. Gelombang ledakan menyapu hingga ke Desa Batu membuat Desa Batu rata dengan tanah. Untunglah semua penduduk Desa Batu telah mengungsi sehingga tidak ada korban jiwa dari penduduk yang tidak berdosa.