Ledakan dahsyat mengakibatkan hujan badai tercerai berai, sesaat kemudian setelah energi ledakan menghilang suasana berubah menjadi sunyi, hanya sepasang mata merah milik Raja Serigala Iblis Hitam yang memandang lekat ketengah – tengah Gurun Kematian.
Di tengah Gurun Kematian, kawah raksasa seketika terbentuk akibat dari ledakan energi serangan Raja Serigala Iblis Hitam dan ditengah-tengah kawah sosok pemuda itu terbenam di dalamnya.
Meskipun dia telah menerima serangan langsung dari Raja Serigala Iblis Hitam namun dia tidak mengalami luka apapun, hanya pakaiannya yang robek dibeberapa tempat.
"Hmm, Raja Serigala Iblis Hitam ternyata lebih kuat dari perkiraanku" Gumamnya sambil berdiri dan menepuk debu dari tubuhnya.
Senyum kecil menghiasi wajahnya ketika dia perlahan melayang di udara dan menatap ke arah pintu masuk Gurun Kematian dan melepaskan pukulan energi murni yang dimilikinya. Energi bergerak cepat mendistorsi ruang dan waktu dan tiba – tiba menghilang.
"?!! Teknik energi murni dan ruang dan waktu" geram Raja Serigala Iblis Hitam dan mengaum penuh amarah karena serangan yang dilepaskannya tidak membahayakan pemuda itu dan sekarang ini dia di provokasi dengan serangan energi murni dari pemuda itu telah membuatnya murka.
"Tameng Iblis Hitam!" Teriaknya ketika pukulan energi murni secara tiba – tiba menghantam tubuhnya.
"Blaaaarrr" ledakan yang tidak kalah dahsyatnya tercipta akibat tabrakan dua energi dahsyat yang saling berlawanan. Gelombang energi ledakan kembali menyapu seluruh wilayah Gurun Kematian hingga ratusan mil jauhnya.
Dengan kemarahan seorang "Raja Penguasa", Raja Serigala Iblis Hitam menggeram dan memberikan perintah untuk membunuh kepada empat Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang selama ini bersembunyi dalam portal ruang dan waktu.
Seakan merasakan firasat berbahaya pemuda itu melihat ruang dan waktu di sekitarnya bergetar ketika secara acak empat buah portal dimensi ruang dan waktu dalam kecepatan seperseribu detik tiba – tiba terbuka dan empat sesosok Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang seukuran gedung berlantai dua melesat menyerang pemuda itu dengan cakar cahaya.
Melihat serangan yang tiba – tiba datang tersebut, pemuda itu meledakkan energi petir dan gravitasi miliknya sambil berteriak keras.
"Lawanku adalah Raja Kalian!!!"
Kekuatan ledakan energi petir gravitasi pemuda itu tiba – tiba meningkat melebihi seribu kali lipat dari sebelumnya sehingga ledakan energinya mempengaruhi energi langit dan bumi di sekitar Gurun Kematian.
Ratusan baut petir gravitasi menyapu ke arah empat Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang menyerangnya tanpa bisa dihindari oleh ke empat Panglima Perang Serigala Iblis Hitam.
Raja Serigala Iblis Hitam yang melihat dari kejauhan menyadari kekuatan dahsyat dan bahaya yang dilepaskan oleh pemuda tersebut dengan reflek memperingati ke empat Panglima Perang Serigala Iblis Hitam.
"Bahaya, hindari serangan petirnya!" teriaknya keras.
Ke empat Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang juga merasakan bahaya melepaskan seluruh kekuatannya untuk menahan serangan petir gravitasi yang datang.
"hiaaaaa" teriaknya bersamaan sambil melepaskan energi pelindungnya.
"Duar, Duarrr, Duaaarrr, Duaaaarr" empat ledakan dahsyar tercipta di udara, mengiris keempat tubuh Panglima Perang Serigala Iblis Hitam.
"Sial!, mereka menipuku, mereka hanya kloningnya saja" gumam pemuda itu tersentak kaget, seketika firasat bahaya dirasakan oleh kepekaan jiwanya.
Salah satu Panglima Perang Serigala Iblis Hitam tiba – tiba muncul dibelakangnya dan melepaskan serangan Cakar Cahaya yang dapat memotong seluruh tubuhnya menjadi potongan daging cincang.
"Wusss,…" serangan Cakar Cahaya hanya mengenai udara kosong.
Pemuda itu dengan mudah menghindari serangan Cakar Cahaya dengan gerakan tingkat tinggi yang dikuasainya, tubuhnya melenting dalam satu gerakan salto kebelakang melewati kepala Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang menyerangnya.
"Tendangan Phoenix Api". Balasnya sengit sambil melepaskan tendangan yang mengandung api hitam yang menghantam ke arah kepala Panglima Perang Serigala Iblis Hitam.
Merasakan bahaya yang datang Panglima Perang Serigala Iblis Hitam berusaha menghindar sekuat tenaga, akan tetapi sosok pemuda itu seakan telah membaca langkah yang akan dilakukan oleh Panglima Perang Serigala Iblis Hitam ia kemudian melepaskan teknik ruang dan waktu yang dimilikinya.
"Teknik Pengubah Waktu, melambat 100 kali" teriaknya, ruang waktu yang telah diperlambat seketika membungkus tubuh Panglima Perang Serigala Iblis Hitam. Tubuh Panglima Perang Serigala Iblis Hitam tiba – tiba berubah menjadi kaku, matanya melotot ketakutan melihat tendangan maut yang akan menghantam kepalanya, dalam pikirannya waktu seakan berhenti bergerak.
"Duaaar…" suara ledakan dari kepala Panglima Perang Serigala Iblis Hitam terdengar ketika tendangan maut yang dilepaskan pemuda itu menghantam kepalanya, darah menyembur membasahi langit dari sosok tubuh tanpa kepala milik Panglima Perang Serigala Iblis Hitam, selanjutnya sosok tubuh tanpa kepala tersebut bagaikan layangan putus melayang turun kedataran Gurun Kematian.
Tiga Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang masih bersembunyi dalam ruang dan waktu, menggeram dengan penuh amarah dan secara bersamaan menyerang sosok pemuda itu, satu dari Panglima Perang Serigala Iblis Hitam tiba – tiba muncul dihadapan pemuda itu sambil melepaskan serangan Cakar Cahaya.
Melihat serangan yang datang dengan cepat sosok pemuda itu bergerak kesamping menghindari serangan Cakar Cahaya dan melepaskan serangan balasan.
"Teknik Pengubah waktu melambat 100 kali, Cakar Petir Harimau Siluman" teriaknya, dua teknik tingkat ilahi dikombinasikan seketika ruang dan waktu mengikat Panglima Perang Serigala Iblis Hitam menyebabkan gerakannya menjadi begitu lambat, matanya membesar dipenuhi kengerian yang menyelimuti hatinya karena melihat lima larik baut petir berbentuk cakar yang bergerak hendak memutilasinya.
Panglima Perang Serigala Iblis Hitam dengan hati penuh ketakutan terkena serangan petir tanpa bisa dihindarinya. Matanya melihat cakar petir mencincang tubuhnya dan kemudian petir langsung membakar cincangan dagingnya yang perlahan menguap di udara, salah satu dari Panglima Perang Serigala Iblis Hitam tersebut bahkan tidak menyadari kematiannya yang tidak meninggalkan sepotong tubuhpun.
Dua Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang tersisa bergerak memasuki kekosongan ruang dan waktu, keduanya menyadari serangan jarak dekat tidak berhasil terhadap sosok pemuda itu dan memutuskan untuk melepaskan serangan jarak jauh dari depan dan belakang pemuda itu.
"Roooaaarr" kedua Panglima Perang Serigala Iblis Hitam mengaum dengan keras ketika ruang dan waktu terdistorsi saat kedua Panglima Perang Serigala Iblis Hitam menembakkan energi jahat yang membentuk pilar cahaya hitam dari mulutnya.
Kedua energi jahat berbenuk pilar cahaya hitam bergerak cepat membelah ruang karena kekuatan kehancuran yang dibawanya.
Pemuda itu pada saat yang bersamaan juga mulai bergerak, tubuhnya tiba – tiba menghilang sehingga kedua pilar cahaya hitam yang ditembakkan oleh dua Panglima Perang Serigala Iblis Hitam bertabrakan satu sama lain sehingga menimbulkan ledakan yang dahsyat.
"BLAAARRR" Gelombang energi ledakan menghantam kedua Panglima Perang Serigala Iblis Hitam mendorong tubuhnya dengan keras dan di tenggorokannya cair panas terasa asin ketika keduanya memuntahkan seteguk darah kental.
Gelombang ledakan telah mengakibatkan luka dalam yang cukup serius kepada kedua Panglima Perang Serigala Iblis Hitam.
"Bahaya?!" gumam sosok Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang menyerang dari arah depan ketika dia merasakan sesosok bayangan dengan cepat terbentuk di belakangnya. Dia mencoba untuk segera mengumpulkan energinya guna melindungi tubuhnya dari serangan yang datang tetapi semuanya terlambat, tubuhnya memucat seputih kertas begitu melihat serangan Cakar Petir Harimau Siluman bergerak memotong – motong tubuhnya.
Satu lagi Panglima Perang Serigala Iblis Hitam telah mati di tangan pemuda itu, Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang tersisa melolong ketakutan dengan tubuh gemetar dia mencoba untuk melarikan diri menyelamatkan hidupnya.
"Wush" dia bergerak cepat memasuki ruang dan waktu dari jauh Raja Serigala Iblis Hitam yang menonton jalannya pertempuran menggeram dengan marah dan dengan teknik batinnya Raja Serigala Iblis Hitam mengunci ruang dan melepaskan energi dahsyat yang bergerak dalam kekosongan ruang menghantam Panglima Perang Serigala Iblis Hitam yang mencoba melarikan diri.
"Dasar sampah tidak berguna" gumamnya sambil menggeram ke arah sosok Pemuda yang mengalahkan panglima perangnya.
"Terima serangannku!" teriak Raja Serigala Iblis Hitam sambil melepaskan kekuatan ruang dan waktu yang membatasi pergerakan pemuda itu. Selanjutnya dengan satu auman keras Raja Serigala Iblis Hitam melepaskan salah satu teknik ilahi terkuatnya yang bernama "Pisau Petir Angin Kematian".
Raja Serigala Iblis Hitam bermaksud membunuh sosok pemuda itu dengan satu serangan langsung. Energi serangan dengan dasar kekuatan petir angin bergulungan membentuk pisau angin melesat ke arah pemuda itu.
Teknik ilahi Pisau Petir Angin Kematian menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya membuatnya rata dengan tanah.
Dalam satu tarikan napas gelombang serangan Teknik ilahi Pisau Petir Angin Kematian telah melintasi jarak yang begitu jauh kekuatan kematian yang dibawa oleh Teknik ilahi Pisau Petir Angin Kematian menghantam tubuh pemuda itu.
Dengan seluruh tenaga yang dimilikinya pemuda itu mencoba bertahan sambil membentuk tameng energi pelindung dengan kekuatan daya gravitasi seratus kali lipat dan menyelimuti pemuda tersebut.
BLAAARRRR~
Tabrakan dari dua energi dahsyat tidak bisa dihindarkan. Tujuh puluh lima persen energi serangan Pisau Petir Angin Kematian yang dilepaskan oleh Raja Serigala Iblis Hitam berhasil diserap oleh lapisan pelindung yang dibentuk oleh pemuda itu, sisanya sebesar dua puluh lima persen menghantam telak tubuh pemuda tersebut.
"Braakk"
Tubuh pemuda tersebut terseret arus energi serangan Pisau Petir Angin Kematian kearah reruntuhan gunung karang sekeras baja dibelakangnya.
Boooommm~
Begitu sisa energi dan tubuh pemuda itu bertabrakan dengan gunung karang, gunung karang se keras baja tersebut seketika luluh lantak rata dengan tanah.
Debu berterbangan batu karang atos seakan berubah menjadi mentega telah sepenuhnya menghilang membentuk kawah besar. Ditengah – tengah kawah terlihat sosok pemuda tersebut masih mampu berdiri meskipun tubuhnya terlihat termutilasi dibanyak titik, beberapa tulang menonjol keluar dari lukanya. Pandangannya menjadi buram.
Dadanya terasa panas dan ketika ia terbatuk darah kental keluar dari mulutnya, rupanya satu serangan dari Raja Serigala Iblis Hitam telah sangat melukai sosok pemuda itu.
Raja Serigala Iblis Hitam dari kejauhan dapat merasakan apabila teknik ilahi yang telah dilepaskannya tidak bisa membunuh pemuda itu, matanya kembali berkilat dan ia langsung bersiap menyerang pemuda itu.
"Hentikan Raja Serigala Iblis Hitam!" tiba - tiba satu suara muncul di sebelahnya bersamaan dengan sesosok bayangan hitam bertubuh transparan, matanya hitam kelam seakan dimensi kematian mengisinya.
Sosok yang baru saja muncul itu diliputi oleh aura kematian yang begitu kuat, sehingga terasa sampai ratusan mil, membuat semua penghuni Gurun Kematian meringkuk ketakutan tidak terkecuali Raja Serigala Iblis Hitam yang meringkuk dengan patuh dan berdiri disamping sosok yang baru muncul tersebut.