Air mata Airin pun menetes membasahi pipinya. Ia menangis tak bersuara menatap luka yang terlihat pada diri Alvino karena perbuatannya.
Drrrttt....
Ponsel Airin pun berdering, pertanda jika ada panggilan yang masuk di sana. Segera Airin mengusap air matanya. Ia lalu mengambil ponselnya dan membaca nama penelepon yang tertera pada layar ponselnya.
Airin bangkit dari posisi duduknya dan sedikit bergeser dari sana untuk menerima telepon tersebut. Sedangkan Alvino? Dirinya hanya diam saja menatap punggung Airin.
Airin menerima panggilan tersebut yang merupakan panggilan dari sang suami.
"Halo... Assalamualaikum kak.." ucap Airin pada Raffael di seberang telepon.
'Raffael...' lirih Alvino di dalam hatinya.
"Halo rin.. waalaikumsalam.. kamu sudah makan siang? Bibi sudah masak atau belum?" Ucap Raffael.
"Hmm belum kak.. aku belum makan dan bibi juga belum masak.. kenapa kak?" Ucap Airin.