Malam ini, akan menjadi awal yang buruk bagi Airin. Sebab dirinya akan bertunangan dengan seseorang di masa lalunya yang kini tak lagi memiliki tempat di hatinya karena kini hatinya telah berpihak pada seorang Raffael Angkasa.
Airin tetap tak mau bergerak dari posisinya. Ia masih dalam posisi rebahan dengan posisi miring. Ia berpura-pura tidur untuk menghindari Darren. Sementara itu, di sana telah ada seorang MUA yang sejak tadi menunggu Airin.
"Mbak.. anda harus segera dirias.." ucap MUA tersebut.
Airin tak mau menjawab. Ia diam tak bersuara.
"Duhhh bagaimana ini??" gumam MUA tersebut.
MUA tersebut lalu keluar dari kamar Airin. Dan bertepatan dengan itu, ada Darren yang sedang melangkahkan kakinya menuju kamar Airin.
"Bagaimana? Apa dia telah selesai dirias?" ucap Darren.
MUA menggeleng dengan ragu.
"Maaf mas.. saya belum berhasil merias dirinya karena dirinya belum juga bangun dari tidurnya.." ucap MUA.