Chereads / SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard / Chapter 9 - QUALITY TIME III | Dunia Fantasi

Chapter 9 - QUALITY TIME III | Dunia Fantasi

Keesokan harinya , Sultan Family telah bersiap siap untuk pergi . Entah itu kemana , yang jelas Bram mewajibkan setiap anggotanya ikut . Tidak ada kata penolakan .

Pagi itu cuaca sangat mendukung . Mereka nampak begitu bersemangat . Sangat tak diduga , jika dalam 2 hari ini mereka mempunyai moment langka . Semua anggota keluarga sangat antusias dengan ajakan Bram .

📞 "Hahaa... Baik , Pak . Sebentar lagi kita berangkat menuju lokasi . Sampai ketemu disana , Pak Regar . Terima kasih ."

Terdengar Bram sedang berbicara ditelpon , namun entah dengan siapa itu . Mungkin liburannya itu ada hubungannya dengan orang yang barusan telponan bersama Bram .

"Apakah semuanya sudah siap ?" tanya lelaki paruh baya itu .

"Sudah pah ." jawab Andrian .

"Okeh , hari ini kita pergi ke dufan ." terang Bram . "Rafa , kalau kamu capek ? Kamu boleh gantian sama Rafi atau Rio ." sarannya kepada Rafa .

"Serius , yang ?" tanya Rafi memastikan . "Rafi boleh bawa mobil ?"

"Boleh dong." jawabnya dengan senang hati . "Tapi ingat , kalian harus tetap hati hati ." Brampun menasehati cucu cucu kesayangannya .

"Yes ! Makasih eyang ." ucap Rafi berterima kasih .

Merekapun segera bergegas karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB . Kali ini yang mengemudi adalah Rafi . Ia sangat senang , dirinya diijinkan mengemudi mobil .

*****

**Dufan**

Setelah beberapa jam kemudian , merekapun tlah tiba ditempat tujuan . Namun sebelumnya , mereka diharuskan untuk pergi ke restoran yang telah dibooking Bram . Tempatnya tidak berada jauh dari mereka memarkirkan mobilnya .

Saat memasuki restoran , ada 1 keluarga yang mungkin telah menunggu kedatangan keluarga Winata . Mereka menyambut dengan hangat .

"Selamat pagi Pak Regar ." sapa Bram seraya berjabat tangan . "Sudah lama ?" tanyanya.

"Oh , enggak kok . Kita baru saja nyampe ." jawabnya . "Silahkan duduk , Pak Bram Winata ." ujarnya mempersilahkan .

Betapa kagetnya Rafa cs ketika melihat seorang anak lelaki seumurnya tengah duduk diantara keluarga tersebut . Mereka mengenalinya , sangat-sangat kenal . Tak disangka tak diduga , mereka akan bertemu kawan lamanya meskipun tak pernah akur .

"What the fuck ?" ucap Rachel kaget .

"Gila ! Males banget gue ." timpal Rafi .

"Gue kata juga apa ." gumam Rio . "Feeling gue gak pernah salah ."

"Udah simpan dulu kesalnya ." titah Rafa sedikit menenangkan , padahal dia sendiri paling benci ma tu orang . "Daripada kena omel , oma . Mending duduk ." jelasnya lagi . Merekapun menuruti perkataan Rafa .

"Bukannya dia sekolah di London ?" tanya Rachel kepada Rafa .

"Meneketehe ." jawab Rafa males .

Laki laki tersebut hanya pasang wajah songongnya , seperti dulu . Ia tak pernah mau menyapa ataupun bersikap manis . Lelaki itu selalu memperlihatkan sifat aslinya didepan mereka .

"Leon ? Ayok salaman sama keluarga Winata ." titah Pak Regar yang memang beliau adalah ayah dari lelaki songong itu .

Ya , lelaki itu adalah Leonardo Siregar yang akrab disapa Leon . Anak tunggal dari keluarga Siregar yang memang kebetulan keluarganya adalah partner kerjanya Bram dari dulu . Keluarga Siregar merupakan keluarga terkaya di Jakarta nomor 2 setelah keluarga Winata .

Leonpun menuruti perintah ayahnya . Ia segera bersalaman dengan seluruh anggota keluarga Winata kecuali Rafa , Rafi dan Rio .

"Nice to meet you , Rachel Gabriella ." ujar Leon sambil senyum menyeringai seraya bersalaman namun masih dengan tampang songongnya . Yang kemudian Rachel langsung melepas jabatan tangannya dari Leon .

"Ih , ogah banget gue ketemu lo ." Rachel menggerutu pelan .

"Lho ? Kalian kok pada diem ? Sapa dong Om Regar sama Tante Lydianya ." ujar Bram kepada cucu cucunya .

"Mungkin mereka lupa , pah ." timpah Andrea . "Udah hampir 3 tahun juga kan mereka gak ketemu ."

"Hahaa... Udah pada gede ya mereka ." gumam Regar . "Anak kamu makin cantik aja ya , Ndre ." Regarpun memuji Rachel .

"Makasih , om ." ucap Rachel sambil memamerkan senyum palsunya .

"Oh , jelas dong . Siapa dulu papihnya ." balas Andrea sombong .

"Iya , iya . " tukasnya seraya tertawa kecil . "Gak kerasa ya , sebentar lagi kita bakal jadi satu keluarga ." kata kata Regar sungguh mengagetkan detak jantung Rachel . Kedua keluarga itupun saling tertawa .

"Hah ? Apa maksudnya kata kata barusan ?" pikir Rachel yang tiba tiba terdiam sambil mencerna kata kata yang dilontarkan Regar barusan .

*****

**Tempat wahana**

Rachelpun bergegas keluar dari restoran tersebut seusai makan bersama , dengan diikuti Rafa cs. Mereka segera memasuki taman bermain tanpa orang tua mereka . Rachel yang merasa sedikit kesal , berjalan agak cepat dan terburu buru .

Rafa yang heran melihat tingkah aneh adeknya itu , langsung menyusulnya . Ia menarik tangan Rachel , sampai Rachel berhenti berjalan .

"Elo kenapa sih ?" tanya Rafa dengan nada agak tinggi . "Kenapa tiba tiba wajah lo berubah menyeramkan ?"

"Tahu tuh . Bukannya tadi senang banget pergi kesini ?" timpah Rafi .

"Huh !" Rachelpun menghela nafas . "Tadi kalian dengar gak ?" tanya Rachel .

"Dengar apa ?" tanya Rio .

"Pas om Regar bilang kita bakal jadi satu keluarga ?" terang Rachel .

"Halah , gak usah didengerin ." tukas Rafa . "Mending kita seru seruan aja disini ." ajaknya .

"Ayok !" Rafipun menarik tangan Rachel menuju wahana yang diincernya . "Kita naik itu ." ujarnya seraya menunjuk satu wahana paling populer yaitu Roller coaster . "Gimana ? Berani gak ?" tanyanya .

"Siapa takut ." gumam Rafa .

"Elo , gimana Yo ?" tanya Rafi terhadap Rio .

"Ngikut aja ." jawabnya datar .

"Kalo elo , Chel ?" tanyanya lagi .

"Eummpp ???" Rachel berpikir seraya membolak balikkan bola matanya .

"Kebanyakan mikir lo , baby bear ." ejek Rafi .

"Bang , aku ikut ya ?" ujar Rey .

"Oh iya , gue lupa ada Rey ." tukasnya . "Emang kamu berani ?" tanya Rafi .

"Berani dong . Rey kan anak cowok ." balasnya .

"Tuh , anak kecil aja ngikut . Masa elo , enggak ?"

"Yaudah , iya . Gue ikut ." ketus Rachel kesal .

Merekapun akhirnya sepakat untuk menaiki wahana permainan berupa kereta yang dipacu kecepatan tinggi pada jalur rel khusus . Rangka baja itu mempunyai kapasitas penumpang sebanyak 12 orang dengan 1 kursi hanya mampu membawa 2 orang .

Rachel mencoba duduk paling depan bersama Rafi . Lalu ada Rafa dan Rey yang duduk dibelakang Rachel . Tanpa sengaja , ternyata Rio bersebelahan duduk dengan Angel yang barada diurutan kursi ketiga . Rio dibuat sport jantung sebelum kereta itu meluncur . Bukan karena takut dengan wahana itu melainkan gugup duduk bersebelahan dengan orang yang ia taksir sewaktu SMP . Entah kenapa bisa barengan naik wahana itu yang jelas ada perasaan senang dalam hati Rio .

Kereta itu perlahan mulai berjalan lalu kecepatan mulai berubah saat kereta menukik turun . Mereka dibuat sport jantung ketika kereta memutar secara vertikal 360 derajat . Hampir semua orang yang menaiki wahana tersebut refleks berteriak sekencang kencangnya karena dibuat deg degan oleh kecepatan kereta tersebut .

Rachelpun tak lepas dari teriakannya . Berbeda dengan Rafi , ia malah tertawa ketika mendengar teriakan Rachel . Apalagi Rio , dia menunjukkan ekpresi biasa saja seperti tidak ada rasa takut takutnya sama sekali . Entah itu karena gengsi , atau memang itu biasa saja bagi dia .

Setelah roller coaster , Rafi merasa tak puas . Ia ingin menaiki wahana yang lebih menantang , seperti hysteria . Dengan penuh semangat , Rachelpun menyetujui untuk menaiki wahana tersebut . Baginya , hysteria akan lebih memacu adrenalinnya ketimbang roller coaster . Permainan dengan cara melontar pengunjung ke atas dengan kecepatan 4 Gravitasi bumi atau sekitar 100 km per jam. Setelah pengunjung dijatuhkan dengan kecepatan minus 1 Gravitasi sekitar 60 km per jam , mereka akan dibuat seperti sedang melayang tinggi diangkasa . Dan itu dijamin akan membuat mereka yang menaiki wahana tersebut tidak berhenti berteriak .

*****

**Pukul 14.00 WIB**

Hari sudah siang , teriknya matahari tak mampu mengalahkan semangatnya Rafa cs . Mereka tak berhenti sampai disitu . Wahana wahana yang memacu adrenalin , tak terlewat satupun oleh mereka . Tanpa sadar , Rio telah menaiki beberapa wahana bersama dengan Angel .

"Yo ? Elo jangan cari masalah deh ." ujar Rafa yang menyadari kehadiran Angel .

"Ngel , sorry nih . Bukannya gue mau ngusir lo , tapi jika keluarga gue tahu Rio jalan bareng elo . Bisa berabe urusannya ." jelas Rachel meminta Angel untuk segera pergi . "Lain kali , kita jalan bareng lagi . Thanks udah temenin Rio ."

"Oh , its ok ." ucap Angel mengerti . Lalu diapun segera pergi meninggalkan Rafa cs .

"Sabar broo ." ujar Rafi menyemangati seraya menepuk pundak Rio yang hanya menghela nafas panjang .

"Bang , aku laper ." kata Rey sambil mengelus elus perutnya .

"Gue juga ." timpah Rachel .

"Yaudah , kita cari makan aja dulu ." ajak Rafa .

Merekapun segera mencari tempat kuliner yang ada disekitaran dufan . Tak butuh waktu lama , mereka telah menemukan tempat makan favoritnya . Yaitu KFC . Masuklah mereka ketempat itu yang hanya memiliki dua lantai saja dan memilih tempat duduk dilantai atas . Agar bisa makan dengan nyaman dan lebih menikmati . Sambil disuguhkan pemandangan yang indah .

Rafa memesan paket BigBox yang berisikan 6 pcs chicken + 3 cream soup , 3 manggo pudding , dan 5 pcs chicken strip . Ditambah dengan 1 minuman manggo float , kesukaan Rachel . 3 pepsi untuk Rafa Rafi Rio dan 1 mocha float untuk Rey .

*****

Rafa cs baru saja keluar dari KFC , karena mereka telah selesai mengisi kekosongan perutnya . Jelang sore , merekapun segera bergegas untuk kembali menemui orang tua mereka direstoran tadi pagi yang mereka kunjungi setelah melakukan berfoto ria atau selfi selfi . Sebab , mereka telah ditunggu untuk pulang bersama lagi .

Setelah itu , barulah mereka pamit pulang kepada keluarga Regar . Waktupun telah menunjukkan pukul 3 sore . Rafapun kini mengalih kemudi , ia segera menancapkan gas dan mulai pergi meninggalkan parkiran .

Sesampainya dirumah , keluarga Winatapun segera beristirahat . Begitu juga dengan Rafa cs , mereka langsung masuk ke kamarnya masing masing . Rasa senang dan bahagiapun jelas terlihat dalam diri Rachel , meskipun terasa melelahkan .

*****

•••Waahh , Rachel ternyata suka sama yang namanya tantangan . Padahal tantangan belum tentu suka lho , sama Rachel 🙃 To be continue guys !•••