Chereads / Astral : Seed of Chaos / Chapter 28 - Samurai Bee

Chapter 28 - Samurai Bee

Degup jantung Zack meningkat. Matanya menatap tajam sebuah pedang yang sedang melayang mengincar kepalanya. Dalam waktu sepersekian detik ia memiringkan kepalanya.

Pedang itu langsung menancap pada dinding di belakang Zack. Ia memanfaatkan kesempatan ini untuk menendang Samurai Bee menjauh. Samurai Bee terdorong beberapa meter, namun tangannya terlihat berhasil mencabut pedang katana dari dinding.

Zack mengumpul listrik pada jarinya dan menembakkannya pada Samurai Bee. Tetapi, Samurai Bee menghindarinya dengan mudah. Dalam sepersekian detik tiba-tiba Samurai Bee membalikkan badannya, dan menahan serangan Ronald dari belakangnya.

Zack memanfaatkan kesempatan itu untuk menembakkan kembali listrik ke arah Samurai Bee. Seolah memiliki mata pada punggungnya, Samurai Bee melompat pada saat yang tepat, tembakan listrik Zack mengenai tubuh Ronald, menyebabkan tubuh Ronald kaku.

Samurai Bee memanfaatkan kesempatan itu untuk melancarkan serangannya pada Ronald.

"Gawat!" ujar Zack dalam hati mengetahui Ronald tidak mampu mengelak dari serangan tersebut. Ia menyesal karena dengan ceroboh menembakkan listriknya tadi.

Mata Samurai Bee terbelalak. Ia melihat serangannya dihentikan oleh kucing biru dengan kedua kaki depannya. Kucing itu menggembungkan pipinya lalu menyemburkan api biru pada Samurai Bee. Walaupun Samurai Bee berhasil menjauh namun ia masih terkena semburan api biru itu sehingga terdapat bekas yang mencolok pada armornya yang melekat pada tubuh Samurai Bee.

Armor milik Samurai Bee adalah bagian dari Astralnya sehingga Armor itu dapat memperbaiki dirinya sendiri. Terlihat dalam beberapa detik armor tersebut menjadi bersih kembali. Layaknya tak pernah terbakar.

Ronald di sisi lain mengucapkan terima kasih pada Zio yang membantunya. Akhirnya ia bisa bergerak. Zio kembali ke dalam tubuh Ronald.

Zack yang melihat Ronald baik-baik saja menghela nafas lega. Ia kemudian fokus pada Samurai Bee. Pada pertarungan kali ini, Zack memakai sarung tangan besi pada kedua tangannya. Ia mengumpulkan listrik pada kedua tangannya lalu berlari berniat menyerang Samurai Bee.

Samurai Bee menahan pukulan Zack dengan pedang bagian tumpulnya. Namun, pukulan lain datang menghantam armor bagian perut Samurai Bee. Hal tersebut memaksa Samurai Bee mundur.

Saat mundur Samurai Bee membiarkan katana miliknya diselubungi energi gelap. Kemudian ia mengayunkannya membuat serangan energi hitam melayang ke arah Zack. Melihat itu, Zack melompat mundur dengan segera, namun serangan itu mengenai lantai dan meninggalkan jejak yang sangat dalam.

"Serangan yang sangat kuat," gumam Zack melihat bekas yang melekat pada lantai.

"Ayo kita serang bersama Zack," ujar Ronald.

Zack mengangguk dibutuhkan kerja sama untuk mengalahkan Samurai Bee.

Ronald dan Zack berlari menuju Samurai Bee bersama. Ronald menyiapkan pisaunya sementara Zack mengaliri sarung tangan besinya dengan aliran listrik.

Samurai Bee membelah angin dalam garis vertikal dengan pedangnya. Ronald menahan pedang itu menggunakan pisaunya. Pada saat yang bersamaan Zack mendorong kepalan tangannya pada Samurai Bee. Tetapi, Samurai Bee memanfaatkan kakinya untuk memblokir pukulan dengan kakinya.

Samurai Bee melompat mundur satu langkah lalu mengayunkan pedangnya secara horizontal menyebabkan Ronald dan Zack terpaksa mundur.

Tidak selesai sampai di situ saja. Samurai Bee kembali menyelubungi pedangnya dengan energi hitam dan menyerang kedua lawannya secara diagonal.

Hal tersebut memaksa Ronald dan Zack mundur. Ronald kembali menyerang Samurai Bee. Mereka berdua beradu serangan. Suara besi yang saling beradu terdengar layaknya sebuah musik di telinga para penonton.

Pisau dan pedang katana terus beradu saling menunjukan ketajaman mereka masing-masing.

Ronald mengerutkan keningnya, iya merasa pisau miliknya semakin rusak setiap beradu dengan katana milik Samurai Bee.

"Zack, listrik milikmu sangat ampuh padanya. Kau harus menyerangnya," seru Ronald yang masih beradu tebasan dengan Samurai Bee.

"Baiklah!" Zack kali ini membentuk bola listrik dan melemparkannya pada Samurai Bee.

Samurai Bee terpaksa menghindar. Listrik milik Zack tidak bisa ia tahan karena akan mengalir pada pedangnya dan mengenai dirinya.

Samurai Bee menyipitkan matanya memandang Zack dengan tatapan tajam. Ia merasa harus menyelesaikan Zack terlebih dahulu karena kemampuannya yang menjengkelkan.

Layaknya pemburu yang mengunci mangsanya, Samurai Bee menerkam Zack dengan kecepatan maksimal. Zack mencoba menghindar namun serangan Samurai Bee terlalu mendadak sehingga menyebabkan Zack tak perlu nya waktu untuk menghindar.

Ujung pedang Samurai Bee yang tajam berhasil melukai bahu kanan Zack. Dengan cepat Zack melompat menjauh seraya memegangi bahunya.

"Sialan, ini cukup sakit. Luka ini juga menyebabkan tangan kananku susah untuk digerakan," gumam Zack saat ia merasakan pedih pada lukanya.

Samurai Bee tidak hanya berdiam, ia menangkis serangan Ronald yang berniat menahan Samurai Bee agar tidak mengincar Zack.

Namun, sia-sia Samurai Bee hanya melapisi katana miliknya lalu memotong habis pisau milik Ronald.

Mata Ronald membulat, ia terkejut sekaligus cemas melihat pisaunya terpotong bersih. Artinya ia tidak bisa menangkis lagi pedang Samurai Bee yang tajam.

Tak mau menyia-nyiakan waktu, Samurai Bee menyerang Ronald yang dengan segera. Ronald menyilangkan tangannya mencoba menahan serangan Samurai Bee. Namun, sia-sia ... kedua tangannya hampir terpotong bersih oleh Samurai Bee.

"Arrgh!" Ronald langsung berjongkok tangannya terasa perih. Darah terus mengalir keluar dari tangannya. Ronald tahu ia kalah, ia harus segera diberi pengobatan atau mungkin segalanya akan lebih parah.

"A-aku menyerah," ucap Ronald terbata-bata. Pihak penyelenggara masih dapat mendengar ucapan Ronald.

["Ooh Samurai Bee begitu mendominasi. Sepertinya Ronald yang terluka parah harus kalah disini. Namun Zack masih ada disana. Apa Zack mampu mengalahkan Samurai Bee? Mari kita terus saksikan!"]

Tim medis membawa Ronald keluar arena dan segera mengobatinya. Sementara itu Samurai Bee terus memburu Zack yang berlari terus menerus.

Akan tetapi, walau Zack mampu menahan Samurai Bee beberapa menit dengan berlarian kesana kemari, pada akhirnya dia kalah. Perjalanan Ronald dan Zack dalam turnamen ini berakhir.

Ronald dan Zack telah memenangkan 30 pertandingan beruntun. Dari semua itu keduanya mendapatkan total 170 poin kontribusi. Jika dibagi dua maka masing-masing mendapatkan 85 poin kontribusi. Harga Burning Soul Pill adalah 300 poin kontribusi. Jadi Ronald membutuhkan kurang lebih 215 poin kontribusi lagi. Jumlah itu cukup banyak mengingat Ronald sekarang tidak memiliki sarana untuk mendapatkan poin kontribusi.

"Maaf, seharusnya aku tidak gagal tadi," ucap Ronald pada Zack. Ia merasa kurang berguna dibanding Zack. Ronald sangat sadar dirinya masih lemah. Setidaknya jaraknya dengan Yuna atau Xiao Ning'er masih sangat jauh.

"Tidak perlu minta maaf. Lawan kita terlalu kuat. Lain kali kita bisa mencobanya lagi, Bro."

Zack menjawab dengan santai permintaan maaf Ronald. Ia terlihat tidak terlalu memikirkannya.

"Oh iya, poin kontribusi yang kau dapatkan masih kurang 130 poin kan? Kau bisa meminjamnya dari Kakak Nina. Aku yakin dia akan memberikannya," ujar Zack seraya mengingat tujuan Ronald mengikuti turnamen Red 46 Area.

Ronald mengerutkan keningnya, "130? Apa kau mau memberikan semua poinnya padaku?"

"Haha, tentu saja," ucap santai Zack yang seolah ia memberikan hal sepele. Padahal 170 poin kontribusi yang mereka dapatkan benar-benar penuh perjuangan dan keringat mengingat mereka berdua harus menjalani banyak pertarungan.

Ronald terdiam. Kali ini ia mulai heran, kenapa Zack sangat baik padanya? Dalam satu bulan mengenal Zack dan keluarganya, Ronald langsung diterima seperti keluarga sendiri. Menurut Ronald itu adalah hal aneh. Mungkin ada baiknya ia menanyakan soal ini kepada Zack.

"Zack ... kalau boleh tau kenapa kau sangat baik padaku?"

Zack terdiam seolah memikirkan sesuatu, "Apa aku belum mengucapkan alasannya padamu ya?"

"Belum."

"Saat aku meminjam pulpen darimu aku tidak sengaja melihat namamu, kemudian aku sadar kau keluarga dari seorang dermawan yang telah menolong keluargaku. Roman Dreviosch," kata Zack yang mengejutkan Ronald.

"Kau kenal Ayahku? Tunggu! Seluruh keluargamu kenal Ayahku? Kenapa kau tidak menjelaskannya padaku sejak kita bertemu," Ronald tentu terkejut mendengar Zack mengenal Ayahnya. Mungkin semua kebaikan yang keluarga Zack tunjukan padanya karena dia keluarga dari Roman Dreviosch. Namun, Ronald sendiri penasaran bagaimana keluarga Zack alias keluarga Storm yang merupakan keluarga seorang petualang mampu mengenal Roman Dreviosch.

"Aku lupa memberitahukannya padamu. Tetapi, aku juga sebenarnya sangat senang dengan sikapmu aku pikir kami bisa menjadi teman baik setelah mengenalmu."

"Haah, sudahlah. Ngomong-ngomong, bagaimana kau mengenal Ayahku?"

Zack menyunggingkan senyumnya, "Itu sebuah kisah yang panjang."