Chereads / Astral : Seed of Chaos / Chapter 29 - Burning Soul Pill

Chapter 29 - Burning Soul Pill

Roman Dreviosch. Banyak orang yang hanya mengenalnya sebagai Guardian biasa. Namun, Roman tidak pernah menjadi Guardian biasa. Ia mengenal Zhao Lee, sosok gurunya yang dikabarkan memiliki kekuatan Mistral tahap mastar. Bukan hanya, ada banyak perbuatannya yang mendapat rasa kagum, terima kasih, dari banyak orang.

Dia adalah orang yang baik. Begitulah tanggapan setiap orang yang mengenalnya. Setidaknya, itulah yang keluarga storm pikirkan mengenai Roman Dreviosch.

Pada sepuluh tahun yang lalu, diceritakan saat Zack masih seorang balita. Sebuah kejadian menimpa keluarganya. Nina dan Zack hilang di Dunia astral. Awal mulanya, karena Orang tua Zack merasa tak ada masalah jika mereka mengajak kedua anak mereka ke tempat penuh bahaya itu.

Akibatnya, keduanya hilang layaknya ditelan bumi. Mereka mencari kedua anak mereka kemana-mana. Namun, bukan harapan yang dijumpai tapi putus asa yang ditemui.

Pada saat itulah, Roman datang dan membantu mereka berdua mencari Nina dan Zack. Bantuan itu pula yang membuat keluarga Storm mengenal Roman.

***

Keesokan harinya, setelah Ronald dan Zack gagal dalam turnamen, Ronald mendatangi Asosiasi Mistral bersama Nina. Disana Nina membelikan Burning Soul Pill dengan poin kontribusinya. Ia kemudian memberikan benda tersebut pada Ronald.

Ronald akhirnya lega mampu mendapatkan Burning Soul Pill. Ia pergi ke distrik lagi dan berpamitan dengan Zack dan keluarganya sebelum memutuskan pulang ke rumahnya.

Perjalanan memakan beberapa jam karena Ronald tidak memacu motornya secara maksimal.

Pukul 12.45, Ronald akhirnya sampai di rumahnya. Ibunya dengan senyum gembira menyambut dan memeluknya.

"Selamat datang kembali, Anakku," ucapnya penuh rasa sayang.

Ronald membalas pelukannya ringan. Beberapa saat kemudian Ibunya melepas pelukannya.

"Apa kau mau makan siang?" tanya Ibunya yang sepertinya telah menyiapkan makan siang.

Ronald mengangguk pelan membalas pertanyaab Ibunya.

Ia melangkahkan kakinya memasuki rumah. Perasaan lega serta aman meluas pada ulu hatinya. Rumah yang selalu menjadi benteng kecil sejak ia lahir tak heran jika perasaan lega serta aman ia rasakan.

Ronald memasuki ruang makan. Ia mengambil salah satu kursi dan duduk di atasnya. Saat itu, Zio keluar dari tubuhnya. Kucing itu meregangkan badan kecilnya.

Menyadari Ronald sedang memperhatikannya, Zio menoleh dengan muka yang datar.

"Kenapa kau menatapku?"

"Tidak ... aku hanya berpikir kenapa kau menghabiskan waktumu dengan tidur daripada fokus membantuku?"

Pada saat turnamen Red 46 Area, Zio jarang sekali muncul dan membantunya. Kebanyakan Zio hanya tidur dan berdiam dalam tubuh Ronald.

"Kenapa kucing ini harus membantumu? Manusia, kaulah yang harus menbuktikan kegunaanmu pada kucing inj –Nyaw," ucapnya dengan nada sombong.

"Haah, sudahlah," Ronald merasa tak ada gunanya berdebat dengan kucing ini. Ronald tahu Zio masih menyimpan rahasia, ia sendiri merasa mungkin suatu hari Zio akan memberi tahunya rahasia yang ia simpan.

Suara langkah kaki terdengar. Aroma lezat yang menggugah selera bertebaran di udara. Hidung Ronald merespon dengan cepat, sementara perutnya mengeluarkan suara mengisyaratkan bahwa ia sudah lapar.

"Ini makanlah Roron," Mio menaruh sepiring nasi dengan lauknya yaitu daging sapi yang disate dengan campuran kecap dan bumbu lainnya.

"Terima kasih," ucap Ronald singkat.

Ia pun menikmati makanan tersebut. Di sisi lain, Zio menatap Mio dengan jengkel ia berkata ,"Oi manusia, makananku mana?"

Mio mengerlipkan matanya menatap pada kucing arogan itu, "Eh ... Tuan kucing? Kau juga mau makan?"

"Tentu saja! Cepat siapkan makanannya!" seru Zio dengan nada memerintah.

"Hmm baiklah," jawab Mio dengan santai.

Ronald hendak memarahi Zio karena menyuruh-nyuruh ibunya seenak jidat. Namun ia memutuskan membatalkannya melihat Ibunya tak keberatan.

***

Setelah menikmati makan bersama Zio. Ronald pergi ke kamarnya. Ia akan mengonsumsi Burning Soul Pill.

Ronald mengeluarkan pill tersebut dari sakunya. Ia melirik sosok Zio dengan ragu.

"Aku hanya perlu mengonsumsi Pill ini lalu bermeditasi ya kan?"

"Benar ... fokuslah menyalurkan energi dari pill itu pada inti mana milikmu. Bagaimana pun mana kita terhubung jadi aku akan membantumu, bahkan bisa dibilang bahwa yang kulakukan pada saat kau mengonsumsi pill itu sendiri lebih berat dari pada yang kau lakukan –Nyaan."

Mana milik seorang Astral dan Mistral terhubung. Kalau digambarkan, hubungan keduanya mirip dengan sebuah sumur dengan bak mandi. Mana astral adalah sumur dan Mana seorang mistral adalah baknya. Mana milik seekor astral adalah sumber dari mana seorang mistral.

Apa yang dilakukan Ronald sekarang adalah memperluas saluran mana dari Zio padanya dan juga memperluas kolam mana dalam dirinya. Semua itu agar mana yang disalurkan lebih murni dan lebih kuat sehingga kekuatan api biru milik Ronald akan menguat secara signifikan.

Namun yang Ronald tidak ketahui adalah Pill Burning Soul ini memperluas saluran mana dan kolam mana secara brutal menggunakan energi panas dalam tubuhnya. Secara spesifik itu berarti prosesnya akan menyakitkan.

Ronald membuka mulutnya dan secara langsung menelan pill itu. Ia kemudian duduk dan melipat kakinya, matanya perlahan tertutup sementara telapak tangannya saling menyentuh.

Zio melompat ke atas kepala Ronald. Keempat kakinya terlihat mengeluarkan cahaya redup. Nampak ia juga berkonsentrasi pada tubuh Ronald.

Perlahan namun pasti Ronald merasakan sesuatu muncul dalam tubuhnya. Itu adalah rasa hangat. Seperti sebuah api kecil muncul dalam tubuhnya. Ronald merasakan api tersebut hangat, namun perlahan api itu menjadi panas.

Ronald sekarang adalah seorang Mistral, tubuhnya cukup untuk menahan rasa panas biasa. Setidaknya itu yang ia pikirkan.

Namun, api itu terus tumbuh membara seperti membakar organ dalam tubuh Ronald.

Saat itu suara Zio menembus pikirannya.

[Arahkan panasnya pada kolam manamu]

''Dimana kolam manaku?" tanya Ronald yang berkeringat.

[Ikuti jejakku, manusia.]

Ronald merasakan jejak Zio seolah muncul dalam tubuhnya. Mengikuti jejak itu Ronald secara paksa mencoba mengontrol panas yang ada dalam tubuhnya. Energi panas itu ia arahkan secara perlahan mengikuti jejak Zio.

Energi panas itu mulai berpindah. Secara perlahan ia naik terus keatas. Hingga akhirnya tepat pada bagian dada Ronald. Saat itu Ronald merasakan kolam mana yang terhubung dengan dua arah, yaitu arah pertama dimana saluran mana berada yang juga menyambungkannya dengan mana milik Zio, yang kedua adalah sebuah jaringan mana yang menyambung dengan aliran darah yang mengalirkan mana pada seluruh tubuh Ronald.

Ronald kemudian menyerang kolam mana itu dengan energi panas yang ia bawa. Energi panas menyeruak masuk pada kolam mana lalu secara paksa memperlebar kolam. Bukan hanya itu sebagian energi panas itu juga mengalir pada saluran mana dan menuju tubuh Zio. Sementara lainnya terbawa oleh aliran darah pada seluruh tubuh.

Suhu tubuh Ronald meningkat secara drastis. Keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Pakaiannya bahas menempel pada tubuhnya, sehingga mampu membuat orang salah paham bahwa Ronald mungkin baru saja berenang.

Alir Ronald mengerut, Giginya menggertak, ia mencoba menahan rasa panas yang membanjiri tubuhnya.

Sakit.

Ronald sudah terbiasa merasakan sakit setelah ia menjadi seorang Mistral. Namun rasa sakit yang ia rasakan kali ini berada pada level yang berbeda. Ia merasakan matanya menahan tetesan air yang hendak membasahi pipi.

[Tahanlah] suara santai Zio membuat Ronald merasa lebih baik. Namun Ronald juga bisa merasakan bahwa Zio merasakan panas yang sama dengan dirinya.

Perlahan namun pasti saluran mana dan kolam mana milik Ronald membesar. Walaupun rasa sakit itu mendorong Ronald pada batasnya. Tetapi, Ronald berhasil menahannya terus menerus dengan bantuan Zio.

Seluruh kamar Ronald dipenuhi bau keringat. Kasur tempat ia duduk pun basah kuyup sehingga mampu membuat orang salah mengira bahwa Ronald mengompol disini. Suhu kamar tersebut panas walau kipas pada dinding tetap menyala.

Mata hari bergerak ke barat. Waktu berputar dengan cepat. Setelah menghabiskan waktu sekitar satu jam, Ronald merasakan energi panas mulai habis.

Perlahan namun pasti energi panas menghilang. Ronald menghela nafas lega. Akhirnya rasa sakit yang ia derita selesai.

Saat energi panas menghilang. Mana yang amat besar segera mengalir dari tubuh Zio melalui saluran mana. Mana itu segera mengisi seluruh kolam mana Ronald bahkan mengaliri seluruh tubuh Ronald.

Mana yang Ronald rasakan saat ini hampir lima kali lipat dari pada sebelumnya. Ronald merasakan seolah tubuhnya dipenuhi energi.

"Sangat kuat!" ucapnya kagum pada dirinya sendiri.