Disisi lain Alvian terus memperketat pengamanan untuk diri orang tuanya. dan mereka sekarang tengah menjemput Avina dan Monica di bandara Internasional Los Angeles.
Alvian mendapat kabar bahwa Mision keluarga-Nya kembali diserang beberapa orang tidak dikenal. Sudah beberapa hari mereka tidak tinggal di Masion itu untuk menghindari penyerangan.
Alvian yang ingin memberi Informasi ini mengurungkan niat-Nya. Sebab, Ivana tengah sibuk di luar kota.
Kini mereka tinggal di sebuah apertemen mewah dipusat kota.
Alvian tidak memberitahu Alasan mereka tinggal di apertemen. Kedua orang tuanya itu hanya melakukan ucapan Alvian yang ingin membuat pesta kejutan diapertemen. Jika mereka tau. Bahwa, telah terjadi penyerangan di Masionnya bisa membuat keduo orang tuanya takut.
Untuk sekarang tinggal dimasion cukup beresiko untuk mereka dan lebih baik menghindar daripada menyerang bukan? Terlebih lagi kondisi Sang ibu masih terbilang cukup lemah.
Dan sekarang mereka harus keluar dari kawasan apertemen dan pergi untuk menjemput Avina berserta Monica. Alvian cukup khawatir tentang ini. Bagaimana jika ada yang mengikuti mereka ?.
"Mommyyyy". Teriak Monica dari jauh menyapa sang ibunya.
Sedangkan Avina mengikuti dari belakang sambil tersenyum manis ."kau semakin besar saja sayang? Hmm". Peluk Celina dengan Monica.
"Aku kangen kalian". Ucap Monica.
"Mom. Apa kabar ?". Tanya Avina lalu memeluk sang ibu juga.
"Baik sayang. Kamu bagaimana disana".
"Yang pastinya sukses". Jawab Avina memasang ekspresi bangga.
"Jangan lupakan. Lelaki ini". Ucap Rakhan memasang raut wajah kesal.
"Ahh dady. Bagaimana bisa aku melupakan pria sepertimu. Hm". Jawab Avina sambil memeluk dadynya.
Avina melihat raut wajah Alvian yang sedikit khawatir lalu memukulnya dilengan.
Plak
"Yaa! Apa yang kau pikirkan ? Aku sudah datang. Dan kau, tidak menyambutku?!".
"Ahh. Selamat datang".
"Adik macam apa kau ini! Sudahlah!". Kesal Avina.
"Aisss. Apa aku harus menaburkan bunga ? Apa aku harus memasang lampu sorot untukmu? Kau ini sama saja dengan Kak Ivana". Ucap Alvian kesal. Bagaimana tidak. Ia sedang khawatir sekarang dan sang kakaknya ini memukulnya. Sungguh kedua kakaknya ini memang memiliki sifat yang sama. Suka memukul.
"Oh gitu ? Baiklah. Aku tidak akan memberikanmu hadiah!". Jawab Avina.
Saat mendengar hadiah. Jujur saja seketika ia melupakan masalah yang menimpanya sekarang. "Ahh. Aku hanya becanda. Apa hadiahku?". Tanya Alvian tidak tau malu
"Kau ini! Tidak berubah! Dan ya. Dimana Ivana? Aku tidak melihatnya?".
Raut wajah Alvian sontak berubah. Ia teringat akan sesuatu dan menyuruh mereka segera kembali pulang ke apertemen.
"Baiklah. Cepattt! Kita harus pulang sekarang". Ucap Alvian sedikit terburu-buru.
"Kenapa?".
"Kau tidak ingin istirahat?".
"Ahh iya. Ayo".
Skip
_
_
_
_
_
Sudah beberapa hari Duscha menetap di negara ini. Ia melakukan pekerjaan dengan baik. Dan sekarang ia harus pulang ke Rusia karena panggilan Ayahnya.
"Dasar orang tua! Secepatnya akan ku urus dia. Ahh aku masih belum bsrtemu dengan Ivana lagi. Kemana dia sekarang?". Gumam Duscha.
"Sepertinya aku menyukai wanita itu. Hah. Cukup menarik".
Ia sekarang kini sudah berada didalam Jet pribadinya dan akan berangkat sekitar 10menit lagi.
"Aku akan kembali kesini setelah menghabisi orang tua itu dan mengambil alih perusahaannya. Agh jadwalku sangat sibuk sekarang". Gumam Duscha.
_
_
Sama hal nya dengan sang adik. Alena kini baru saja menyelesaikan pemotretan-Nya. Ia lalu kembali ke hotel untuk beristirat.
"Aghhhhh kenapa Marvel tidak memeriksa pemotretan ku? Ini sudah hampir satu minggu dia tidak masuk? Apa yang terjadi? Aku ingin melihatnya sekarang". Kata Alena sambil merebahkan diri-Nya.
Alena akan menginap disana sekitar 2bulan. Ia mengambil cuti panjang saat selesai pemotretan dan akan sekalian berlibur. Tetapi, entah mengapa ia terus saja memikirakn pria itu sekarang.
"Aku sudah tidak tahan". Kata nya lalu menelpon nomer Marvel.
"Aghh! Tidak aktif! Apa yang terjadi ? Tidak mungkin jika dia memblockku? Aghh tidak. Buat apa dia memblockku? Pasti ada yang tidak beres sekarang!". Teriak Alena frustasi hanya karena memikirkan Marvel.
Tok tok tok
"Masuk!".
Maneger Alena masuk dan memberikan makanan yang dipesan Alena. "Ini makananmu"
"Tunggu!". Tahan Alena.
"Menurutmu Tuan Mavel sudah selesai berlibur ?". Tanya-Nya.
"Aku ga tau sih. Tapi, ada yang bilang dia sedang dalam perjalanan pulang kemari".
"Baguss. Kau boleh kembali kekamarmu". Ucap Alena terlihat gembira.
Wanita yang sebagai maneger-Nya itu lalu keluar dari kamar Alena.
Hati Alena kini berbunga-bunga menunggu kepulangan Marvel. akhirnya setelah beberapa hari ia akan menemuinya lagi.
"Ahhh suasana hatiku cukup membaik saat mendengar kepulangan-Nya. Lebih baik aku mandi dan setelah Yoga". Gumamnya untuk dirinya sendiri.
-
-
-
-
-
-
Skip
Sedangkan disisi lain Ivana kini tengah bertarung melawan beberapa pria itu sendiri. Ivana menyuruh Marvel untuk meninggalkannya dan membawa mereka ketempat yang aman. Ada orang yang harus dilindungi dan file yang harus dijaga.
Ivana meminta mereka untuk meninggalkan satu mobil untuk-Nya. Marvel sebenarnya tidak tega membiarkan sang kekasih melawan beberapa pria itu sendiri. Tetapi sahabat-sahabat Ivana menyuruhnya untuk segera membawa Daniel pergi dari sana.
"Kau bisa mempercayai Ivana. Dia wanita kuat. Percayalah". Kata Clara mencoba membuat Marvel tidak merasa bersalah.
"Oh ya. Hubungi Alvian sekarang. Apakah mereka semua baik-baik saja? Cepat!". Kata Clarissa.
"Aku akan menghubunginya". Ucap Gibrella lalu menekan Nama Alvian diponselnya.
"Hallo. Kalian semua dimana ? Apa semuanya baik-baik saja?". Tanya Gibrella.
"Ya. kami semua baik. Tolong jangan kembali ke Masion dulu. Aku mendapatkan kabar bahwa, beberapa orang menerobos masuk kelingkukan kami. Jadi, kami semua menginap di apertemen untuk sementara waktu".
"Apaa?! baiklah. Tetap berada didalam apertemen! Jangan keluar!".
"Tapi kami sekarang diluar menjemput Avina dan Monica!". Kata Alvian membuat Gibrella Shock.
"Kenapa tidak kau saja yang menjemput mereka ?!".
"Mereka memaksa!! Aku menyembunyikan tentang penyerangan itu! Mereka tidak mengetahuinya. Ibuku sekarang tidak bisa terlalu memikirkan banyak hal! Jadi aku menyembunyikan ini!". Ucap Alvian terdengar frustasi.
"Oke oke tenanglah!. Apa ada pengawal ?".
"Ya. Mereka berada di belakang kami sekarang! Kau tau, aku cukup frustasi sekarang!".
"Tenanglah. Kami akan menemui kalian". Ucap Gibrella mencoba menenangkannya.
"Berhati-hatilah. Aku tutup"
"Hm".
Tut
"Kenapa ?!".
"Ada beberapa orang yang menerobos masuk ke masion leonard. Tidak tau siapa mereka. Tapi, tenang saja. Alvian sudah membawa kedua orangtuanya ke apertemen untuk menghindari serangan". Ucap Gibrella khawatir.
"Tapi".
"Tapi apa?!". Tanya Marvel.
"Mereka sekarang berada diluar. Untuk menjemput Avina dan Monica dibendara. Dan sekarang mereka dalam perjalanan menunu apertemen".
"Apaaa?!! Aapakah ada yang menjaga mereka?!". Tanya Marvel khawatir.
"Ya. Kedua orang tuanya tidak tau bahwa mision mereka telah di masuki seseorang".
"Semoga mereka dilindungi". Doa Clara.