Mereka semua lalu menaiki kereta bawah tanah. Cukup membutuhkan waktu 7jam perjalanan baru sampai tempat tujuan mereka yaitu desa alaska.
Saat yang lain-Nya sedang terlelap. Tidak dengan Ivana Dan Marvel yang terlihat berjaga. "Tidurlah. Aku bisa menjaga mereka". Kata Marvel lalu menyuruh Ivana menyandarkan kepala-Nya dipundak-Nya.
"Sinii cepatt". Kata Marvel sambil menepuk pundak-Nya.
"Tidak ada penolakan!!. Kau ingin aku menciummu disini?". Ancam Marvel membuat Ivana menuruti-Nya.
Ivana menghembuskan nafasnya. Jujur saja ia cukup lelah sekarang. Sepertinya mereka akan menginap beberapa hari didesa dan menggali informasi yang mereka cari.
Ivana lalu teringat percakapan dengan keluarganya. Ia lalu memejamkan matanya.
Flacsback
_
_
_
_
_
"Hari ini aku mulai penyelidikan-Nya dad. Karena, untuk masalah ini cukup berbahaya. Aku bakal pelan-pelan".
"Buat apa lagi, ini akan membuat musuhmu menjadi bertambah Ivana". Ucap Celina lemah.
Ivana lalu mendekari Momy-Nya dan memegang tangan-Nya dan berkata ." Musuhku memang sudah banyak mom. Baik dunia bisnis atau yang lain-Nya. Tidak perlu khawatir. Anakmu ini cukup kuat menangani masalah ini. Lagipula, ini buat adikku. Aku tidak suka jika dalang dibalik kejadian itu masih bisa bernafas". Ucap Ivana lalu memeluk Momy-Nya.
Ivana lalu mendekati Alvian ." Aku sudah mendapatkan dokumen-dokumen itu. Jadi, kau harus menambah ekstra untuk menjaga Keluarga kita".
Alvian terkejut. "Kita sudah mendapatkan-Nya ?! Kapan ?! Kenapa kau baru saja mengatakan hal ini?!".
"Waktu di Rusia. Jackson memberikan-Nya saat aku berada di bendara. dan pada saat itu mereka di kejar seperti-Nya. Tapi, tidak perlu khawatir. Mereka sudah dilatih dengan sangat baik untuk melindungi informasi ini".
Alvian yang ingin membuka mulut-Nya dan ingin protes dengan apa yang Ivana katakan.
"Jangan bertanya apapun. Aku akan menceritakan semua-Nya setelah aku kembali. Lakukan saja tugasmu".
"Bagaimana bisa aku tetap santai?! Aku takut kau tau! Masalah ini cukup sensitif untuk negara. Jika ini bocor. Kita akan jadi incaran mereka!".
"Heyy! Kau ini. Kita sudah biasa menangani masalah seperti ini. Tenang saja". Ucap Ivana mencoba menenangkan adiknya ini.
"Jangan sampai ada yang tau. Berhati-hatilah. Aku sudah menyembunyikan file dan dokumen itu disuatu tempat". Kata Ivana.
"Aghh!". Teriak Alvian frustasi.
Ivana tau perasaan Alvian. Ia lalu memeluk dan menenangkan Adiknya itu dan mengusap-usap kepalanya dan mengatakan sesuatu ."kau harus kuat! Kau itu saudara laki-lakiku satu-satu-Nya dikeluarga inii! Jangan terlalu banyak mengeluh. Hmm". Kata Ivana membuat Alvian tersadar.
"Kau hanya perlu melindungi Kedua orang tua kita. Dalam hal-Nya musuh dalam bisnis atau yang lainnya yang berniat menyelakai mereka. Kau tau, sedikit demi sedikit mereka mengetahui latar belakangku".
_
_
_
_
_
Ivana tanpa sadar sudah terlelap dibundak Marvel. Marvel lalu tersenyum dan mengusap pipi Ivana. "Kau pasti lelah. Kau wanita yang kuat! Tidak salah aku memilihmu sebagai wanitaku". Gumam Marvel.
"Aku bisa mendengar-Nya". Jawab Ivana tiba-tiba.
Marvel terkejut ." Kau kan tertidur! Bagaimana bisa?". Tanya Marvel.
"Aku tertidur bukan mati. Aku bisa mendengar apapun itu. Sama dengan-Nya yang berada didalam sini". Kata Ivana menunjuk dada Marvel.
"Kau gugup?". Tanya Ivana masih terpejam.
"Tidak". Jawab Santai Marvel.
Sebenarnya ia cukup gugup sekarang.
"Tapi kenapa jantungmu berdetak sangat kencang? Aghh aku juga merasakannya waktu itu".
Marvel mengangkat salah satu alisnya." Saat aku menciummu?".
Ivana mengangguk. "Kau menggemaskan sekali". Kata Marvel lalu mengecup dahi Ivana.
"Apa kau mencintaiku ?". Tanya Ivana tiba-tiba.
"Tentu saja. Aku mencintaimu. Kenapa kau selalu bertanya seperti itu kepadaku ? Kau tidak percaya?".
"Bukan seperti itu. Hanya saja, kau terlalu baik untukku".
"Ya. memang aku terlalu baik". Kata Marvel lalu dipandangi sinis oleh Ivana.
"Kenapa ? Kau kan yang mengatakan itu tadi?". Ucap Marvel memasang wajah tidak bersalah.
"Sudahlah". Ucap Ivana lalu memejamkan matanya lagi.
Marvel terkekeh. Ia lalu melihat kekursi belakang dan memperdapati pasangan yang sedang mabuk asmara itu. Mereka berciuman didalam kereta!.
"Aku tidak percaya apa yang aku lihat sekarang". Gumam-Nya saat melihat Mark dan Clarissa sedang beradu lidah dikursi belakang.
"Pantas saja Mark ingin duduk dikursi belakang". Batin Marvel tertawa.
Kini mereka secaea bergantian berjaga. Tidak bagus jika mereka tidur secara bersamaan dalam kondisi seperti ini. Mereka harus berhati-hati dimanapun dan kapan pun itu untuk melindungi diri mereka masing-masing.
Kini sekarang giliran Zaen dan Tasya. Kedua orang itu sudah tertidur selama 1jam. Ivana yang masih terlelap dan Marvel yang menyusul-Nya.
"Aku masih ngantuk. Huaa" kata Tasya sambil menguap.
"Tidak bisa! Kau harus menemaniku sekarang". Jawab Zaen tidak ada romantis-Nya dengan pasangannya
"Aku tidak mau!".
"Tidur saja! Wanita butuh istirahat". Kata Arkan menyelamati Tasya.
"Kau ini! Kekasihmu sedang ingin tidur. Dan kau, ah sudahlah". Gumam Arkan tidak memiliki tenaga untuk berdebat denga Zaen. Ia juga harus tidur sekarang.
"Ya! Kau harus menemaniku! Kau sudah cukup tidur!".
"Tidak mau! Aku akan terjaga 2jam lagi".
"Menyebalkan". Gumam Zaen.
Pukul 04:43 mereka semua sudah sampai ketempat tujuan mereka. Kini, seluruh tubuh mereka merasa sakit akibat duduk terlalu lama dikereta. Dan sekarang mereka mencari penginapan di desa itu
"Apa disini ada penginapan? Aku ingin istirahat sekarang". Kata Tasya terlihat wajah-Nya begitu pucat.
"Aku sudah menyewa penginapan. Dan sekarang kita harus cari tumpangan". Kata Marvel yang masih memegang tangan Ivana.
"Kau tidak menyewa mobil?". Tanya Arkan.
"Tidak. Sangat sulit mendapatkan mobil didaerah seperti ini. Jika aku membeli mobil dari luar. Mereka akan curiga. Jadi, kita harus berlaga seperti pelajar saja".
"Jadi bagaimana sekarang ? Masa kita harus jalan kaki". Ucap Tasya.
"Yaaaa. Kita harus menaiki kuda".
"Kuda??". Ucap mereka semua bersamaan.
Marvel menunjuk beberapa kuda untuk ditumpangi."apa kau bisa menunggangi kuda?". Tanya Ivana.
"Tentu saja. Kami selalu berlatih seperti ini dimarkas. Benarkan?". Ucap Marvel.
"Tentu saja". Jawab mereka antusias.
"Kau pikir kami tidak bisa?". Kata Gibrella.
"Kami juga memiliki landasan kuda untuk berlatih. Apa kalian lupa kami siapa ?". Tanya Clara sinis.
"Tidak perlu memasang raut wajah seperti itu. Kau terlihat jelek". Kata Arkan membuat Clara terdiam seketika.
"Sudahlah!. Apa kalian tidak ingin istirahat?!". Kata Ivana.
"Tentu saja ingin".
"Ya ayo".
Kini mereka menunggangi kuda.
Tentu saja dengan pasangan masing-masing.
Urutan.
Ivana-marvel
Clarissa.mark
Tasya-Zaen
Clara-Arkan (coming soon) :)
Sedangkan Gibrella dengan Stella. Lorenzo dan Xiaver.
Cukup membutuhkan waktu 20menit untuk sampai kepenginapan. Ivana yang duduk dibelakang Marvel "peganganlah! Kau ingin jatuh?".
"Tidak mau!". Tolak Ivana.
Marvel tiba-tiba menarik tali dan membuat kuda-Nya berhenti seketika. Dan membuat Ivana menabrak punggung Marvel.
"Yaa!".
"Peluk".
"Tidak!".
"Peluk!". Ucap Marvel sekali lagi.
"Tidak!".
"Kenapa susah sekali! Tinggal peluk juga".
"Ga mauu!". Tolak Ivana.
"Tidak ada penolakan! Atau, aku akan membuatmu tidak bisa berjalan besok!". Ancam Marvel.
Ivana lalu memeluk Marvel dan membuat Marvel tersenyum penuh kemenangan. "Cepatlah!! Aku kedinginan!". Teriak Ivana.
"Hmm". Dehem Marvel.