Chereads / Queen mafia / Chapter 48 - Bab 48

Chapter 48 - Bab 48

Kini Ivana berserta Marvel sedang mencari seseorang pria yang mengetahui banyak tentang Distrik Namja. Pria itu tidak jahat. Hanya saja tujuan mereka mencari-Nya adalah untuk mengetahui apa saja yang pernah Ia bicarakan dengan sang adik Marvel itu.

Nama-Nya adalah Michaila Alexsander. Sang adik dari king mafia itu tewas menggenaskan dibunuh oleh kekasihnya sendiri.

Ivana dan Marvel. Mereka berdua mencari tau dan menelusuri setiap Desa dengan hati-hati. "Dimana dia ?". Tanya Ivana.

"Sedikit lagi kita sampai".

Kini mereka sudah sampai disebuah rumah yang cukup tua."apa kau yakin tempat ini masih di tinggali ?". Tanya Ivana.

Marvel melihat-lihat sekitar dan melihat beberapa jemuran ." Seperti-Nya masih. Lihatlah, ada jemuran".

"Baiklah. Aku coba masuk". Kata Ivana.

Ia lalu membunyikan bel yang terpasang di samping pintu. "Permisi".

Tidak ada jawaban Mereka tidak menyerah untuk mencari tau. Lagipula mereka kesini tidak untuk membunuh seseorang bukan. Ia hanya meminta sedikit info tentang michaila.

Ivana menekan tombol itu sekali lagi dan berhasil membuat seseorang wanita membuka pintu-Nya.

"Siapa ?". Tanya wanita itu.

"Ahh. Saya Ivana dan Ini marvel. Apa ini rumah tuan daniel ?". Tanya Ivana hati-hati.

Wanita itu lalu memperhatikan Mereka berdua dari atas sampai bawah. "Iya. Kalian siapa ? Apa kalian dari kota ?". Tanya wanita itu.

"iya. Ka—-". Ucap Ivana lalu dipotong oleh-Nya.

"Daniel tidak ada!! Pergilah!! Sudah berapa kali orang-orang ini datang hari ini!!". Teriak-Nya lalu ingin menutup pintu.

"Apa bu ? Tunggu sebentar! Ada orang yang mencari Tuan Daniel ? Siapa ? Bagaiman ciri-cirinya? Tolong bolehkan kami untuk masuk! Kami tidak akan macam-macam. Percayalah". Kata Ivana mencoba meyakinkan-Nya.

Wanita paruh baya jtu terlihat menimbang keputusan-Nya ." Percayalah. Kami bisa membantu kalian". Kata Ivana.

"Ayo masuk!".

Mereka berdua lalu masuk kedalam rumah itu. Terlihat sekali Wanita itu ketakutan dengan hanya melihat tindakan-Nya dengan langsung menutup pintu rumah mereka. Sedangkan Ivana mengirim pesan ke lain-Nya untuk tidak kemari.

"Siapa yang tadi kemari ? Tolong beritahu kami". Kata Ivana.

"Ya. Kami bisa membantu kalian dengan perlindungan dari kami". Ucap Marvel juga.

Wanita itu lalu duduk dengan nafas memburu. "Apa kalian orang baik? Kalian tidak berniat membunuh suamiku bukan?!". Tanya-Nya.

"Tidak. Kami tidak berniat seperti itu. Jadi, siapa yang datang sebelum kami kemari?". Tanya Ivana.

"Beberapa pria berbadan besar datang kemari dan menanyai Suamiku. Aku tidak kenapa. Tapi, aku mendengar pembicaraan mereka".

"Dia mencari suamikuu! Mereka berniat membunuhnya! Ini mengenai distrik namja!!".

Ivana dan marvel lalu menatap satu sama lain. Benar firasat mereka. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan Daniel dan membuat beberapa orang mencari-Nya dan berusaha menyingkirkan-Nya. Dan, berhunbungan dengan distrik namja.

"Jadi dimana tuan daniel sekarang ?". Tanya Ivana.

"D-dia sedang sakit sekarang. Dia berada dikamar". Ucap wanita yang berstatus sebagai isteri-Nya itu.

"Apa boleh kami menemui-Nya dan menanyakan sesuatu mengenai distrik namja? Tidak perlu khawatir. Kami disini untuk menyelesaikan semua-Nya". Kata Marvel.

"T-tentu. Ikut denganku".

"Tapi tunggu dulu. Kenapa kalian ingin menanyai suamiku tentang Distrik namja? Apa ini penyelidikan ?".

"Aahh. Kami akan membicarakan-Nya dengan Suami mu dan kau bisa mendengarnya sendiri". Kata Ivana tersenyum.

Jujur saja. Saat, ia mendengar beberapa orang sudah mengetahui tentang Daniel membuat hati-Nya tak karuan. Sekarang mereka sudah mengetahui tentang profil Daniel dan berniat menyingkirkan-Nya dan menandakan bahwa jika, Daniel mempunyai sesuatu besar yang bisa mengancam mereka.

"Oh iya. Siapa nama anda Nyonya?". Tanya Ivana.

"Ananda. Kau bisa memanggilku Ibu". Ucapnya membuat Ivana terkejut.

"Kami tidak memiliki anak. Jadi, lagipula ini agak sedikit canggung".

"Baik bu". Kata Ivana membuat-Nya tersenyum bahagia.

Ia membawa mereka menemui Daniel. Pria itu sekarang terbaring lemas di ranjang milik-Nya." Kau bisa menanyai apapun kepada-Nya. Aku akan membuatkan minuman sebentar".

Ivana mengangguk. Marvel lalu menghampiri Daniel dan duduk disamping Daniel.

"Siapa kau ?".

"Saya Marvel. Kakak dari Michaila". Jawab Marvel.

"Michaila ? Kau kakak Nyonya Michaila ?". Tanya Daniel.

"Iya. Saya kesini untuk menanyakan sesuatu tentang Kejadian beberapa Tahun lalu. Saya dengar anda seperti ayah bagi adek saya dan mengetahui segala-Nya.

Daniel lalu memejamkan mata-Nya dan meneteskan air mata. "Sudah lama aku menunggumu. Nyonya Micha memberitahu semua-Nya kepadaku dan memintaku untuk menyembunyikan-Nya. Dan sekarang aku berserta isteriku dalam bahaya".

"A-apa yang Adek saya sembunyikan ? Tolong beritahu kami sekarang. Kami sedang dalam menyelidikan untuk mencari tau siapa dalang dibalik ledakan Distrik itu". Kata Marvel terlihat membentak.

Ivana mencoba menenangkan Marvel dan mengambil alih untuk bertanya ke Daniel. "Anda bisa mengatakan-Nya kepadaku. Tenang saja. Kami akan melindungi kalian". Ucap Ivana.

Ivana lalu menelpon Clara. "Kau bisa carikan kami mobil ? Datanglah kealamat yang akan ku kirim. Pastikan tertutup dan tidak ada yang melihat".

"Oke". Jawab Clara.

"Kami akan membawa kalian keluar dari desa ini. Mereka semua telah mengincarmu. Tidak aman untuk berada didesa ini untuk saat ini. Saya akan membawa kalian keluar dari sini".

"Sebeluk ada yang menjemput kita. Bisa katakan sedikit tentang kejadian itu?". Tanya Ivana ingin mengetahui.

"Tidak sekarang! Kita tidak tau tempat ini. Bisa saja mereka memasang alat penyedap suara". Gumam Marvel.

"Tidak perlu mengatakan apapun. Kita bisa membicarakan ini sesudah sampai di kota".

Isteri dari Daniel lalu membawakan minuman untuk Ivana dan Marvel. "Maaf lama. Ini minumlah. Maaf, hanya air putih saja".

"Terimakasih. Ini lebih dari cukup". Ucap Ivana lalu tersenyum dan ingin minum air itu.

Saat sudah sampai mulut. Ivana merasakan ada bekas bubuk diair ini dan ia langsung menciumnya untuk memastikan.

"Jangan diminum!! ". Ucap Ivana.

Marvel yang ingin minum tadi segera meletakan gelas itu.

Ivana lalu mendatangi wanita itu. Terlihat sekali raut wajah ketakutan-Nya."apa ada seseorang ?". Tanya Ivana sambil menatap Isteri dari Daniel itu.

"Ta-di ada segerombolan pria. Dan mereka memaksaku untuk memberikan obat itu untuk kalian minum. A—ku benar-benar takut".

Ivana sontak gelisah sama hal nya dengan Marvel. "Jadi mereka disini!! Bagaiman ini!!". Ucap Ivana gelisah.

"Mereka dimana sekarang!?". Tanya Ivana sambil memegang pundak Wanita yang berstatus sebagai Isteri nya Daniel itu.

"Mereka diluar. A-aku takut. B-bagaimana kita bisa keluar sekarang". Ucap-Nya sambil menangis.

"Jika mereka menyuruh-Nya meracuni kita. Sudah dipastikan mereka mengetahui kita!! Agh! Brengsek !! Kaparat!! Akan kubunuh kalian semua!!".

"Tenanglah! Lebih baik kita memikirkan cara untuk membawa Tuan Daniel keluar dari sini dalam keadaan seperti ini! Jika hanya kita berdua. Kita bisa saja keluar dengan mudah!". Ucap Ivana.

Marvel sedang memikirkan cara untuk keluar dari rumah ini dan membawa Daniel pergi dari tempat ini. "Apa kau membawa pistol ?". Tanya Marvel ke Ivana.

"Ya. Aku selalu membawanya."