Acara kembang api sudah dimulai. Rosea mengikutinya tentu saja. Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Semua tamu undangan menikmati acara puncaknya dengan suka cita. Berbeda dengan gadis cantik berambut silver ini.
Matanya memperlihatkan sebuah kekecewaan yang sangat besar meskipun bibirnya sedang tersenyum senang. Beberapa keluarganya yang lain sempat menanyakan kondisinya. Dan Rosea selalu menjawab 'baik-baik saja' gadis itu tak ingin masalah ini sampai diketahui banyak orang. Apalagi jika tersebar hingga ke media.
Entah mana kebenarannya, apakah Ayahnya berselingkuh atau ada maksud yang lain dari kedekatannya dengan Jessly, Rosea sendiri tidak tahu. Dia bahkan sedang menebak-nebak di dalam hatinya sendiri. Mencari tahu tentang apa yang terjadi sesungguhnya.
Harapan? Tentu saja itu ada. Sebuah harap bahwa Ayahnya hanya memanfaatkan Jessly untuk sesuatu. Bukan sebuah hubungan sexual atau yang lainnya.