46.
"Fuck! Bisa-bisanya lo ceroboh, Arland." Pemuda tampan bermanik sebiru lautan tersebut sedang berjalan tergesa menuju sebuah koridor yang cukup sepi. Tangannya meremas ponselnya sendiri. Rahangnya mengetat tajam, merutuki kecerobohannya sendiri. jika sudah seperti ini, bagaimana caranya untuk mengelak?
Arland menghela nafasnya, menyandarkan punggungnya di dinding. Tangannya mengusap wajah dan rambutnya frustasi. Dia kesal, sangat kesal.
"Sialan! Lo cuman memperumit keadaan Arland!" geramnya penuh amarah.
Disisi lain, Arasha juga melakukan hal yang sama. Dia berderap, tanpa mempedulikan dress nya yang sedikit tersingkap. "Fuck! Gimana bisa?!" ucapnya sembari terus berjalan cepat hingga nyaris berlari.
Hingga akhirnya, manik mata Arasha berhasil menemukan Arland yang kini sedang berdiri dengan mata menatap Arasha dalam. Gadis berambut pirang itu memperlambat langkah kakinya, hingga tak terasa sudah berdiri di depan Arland.