40.
"Hah?" Arasha membeku di tempat dengan bibir yang sedikit terbuka. Matanya membulat sempurna, wajahnya terlihat kaget seolah baru saja melihat harimau bertelur.
Menyadari dirinya keceplosan, Arland segera berdeham. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kemudian berujar. "Itu cantik gaunnya. Dylan pasti nanti bakal suka sama penampilan lo." Kata Arland sembari mengulum senyum tipisnya.
Memang dasar, Arland si tipe gengsian dalam memuji seorang wanita. Padahal, Arasha sudah mengetahui perasaan pemuda itu. Tetap saja Arland merasa gengsi.
Arasha yang merasa canggung hanya berdehem. Dia tersenyum tipis, meremas kuat dressnya. "Ehm.. ya, thank you." Katanya.
"Mister Cashel? Pakaian Anda sudah siap." Seorang pelayan mendatangi Arland dengan sebuah senyuman hangat. Pelayan butik dengan rambut gelap dan wajah manisnya memandangi Arland sedikit berbinar.