36.
Arland sadar, ada yang tidak beres dari sang kakak. Jika Dylan sudah seperti ini, tandanya dia sedang marah. Dan dugaan Arland benar, kini Dylan sudah meledak tak terkendali. Sang kakak mengeluarkan keluh kesahnya.
"Lo gila? Kalau gue mau, gue bisa ambil Arasha dari lo. Tapi, bukan Arasha yang gue mau sialan! Yang gue mau itu lo, Dylan! Gue berusaha mati-matian jaga hubungan persaudaraan kita, sekarang lo malah kayak gini. Dimana Dylan yang selama ini gue kenal?!" Arland benar-benar seolah tidak mengenali Dylannya. Dia menggeleng tidak percaya, menatap pemuda tampan di sampingnya ini.
"Ambil Arasha! Gue gak pernah minta lo buat ngalah. Seharusnya sejak awal lo ngasih tahu gue kalau lo juga suka sama dia. Bukannya diem, sok berkorban brengsek!" Sentak Dylan, membuat Arland semakin tidak habis pikir dengan yang didengarnya.
"Lan? Gue beneran berkorban buat lo!" kata Arland.