32.
"Karena gue suka sama lo. Gue jatuh cinta sama lo, Arasha Orlean."
Sebuah kalimat yang mampu membuat Arasha terpaku dengan bibir terbuka hingga memperlihatkan gigi kelincinya. Dia benar-benar terdiam selama beberapa saat, seolah kinerja otaknya berhenti berfungsi saat ini.
"Ngaco lo! Lo pikir gue akan percaya? Berhenti ngibulin gue ye.. gue gak bisa lo bodohi lagi!" katanya, mencoba untuk menampik apa yang dia dengarkan tadi. Arasha tidak ingin mempercayai Arland. Lagipula, tidak mungkin Arland menyukainya. Tak pernah sekalipun Arasha memikirkan tentang hal itu.
Dapat gadis itu lihat, Arland menyeringai tipis. Pemuda itu terlihat santai. Tatapan matanya masih sangat dingin, menatap Arasha tajam dan menusuk.
"Jawab, Arland! Yang jujur, kenapa lo akhir-akhir ini jauhin gue?" Arasha mengulang pertanyaan yang jelas-jelas sudah Arland jawab dengan jujur. Arland jadi sedikit bertanya-tanya, apa se-mustahil itu Arland mencintai Arasha sampai gadis itu terkejut dan tidak percaya?