Brum... brum...
Sebuah motor sport berwarna hitam dengan harga fantastis terparkir di depan halaman sekolah.
Si pemilik yang kini tengah menjadi bahan perbincangan dimana-mana melepaskan helm nya, kemudian melangkah turun dari motornya.
Dia berjalan dengan wajah yang terlihat angkuh, kemudian melambaikan tangan menggoda beberapa perempuan yang sudah terpaku menatap dirinya.
"Hai cant— Aw!" Arland, pemuda itu meringis sewaktu dirinya terjatuh secara mendadak.
Wajah tampan miliknya tersungkur di atas tanah dengan bibir yang mulai mengeluarkan darah.
"Sialan!" Gerutu Arland sewaktu menyadari bahwa tasnya tidak sengaja tersangkut di spion motornya.
"Hahahahah! Niat ala-ala badboy, realitanya nyungsruk!" Teriak Felix yang kini sudah tertawa sangat puas.
Bukan sahabat namanya jika langsung membantu sahabatnya yang sedang kesusahan.
"Sialan lo Lix!" Geram Arland. Pemuda itu segera bangkit, mendekati Felix dan merangkul leher temannya cukup kencang.