24.
Dylan saat ini sedang berjalan dengan tenang di koridor sekolah. Sejak tadi, banyak yang memandangnya dengan tatapan aneh. Dylan tahu apa yang sedang mereka pikirkan. Tentunya, mereka sudah mengetahui tentang Arland.
"Apa beritanya sudah seheboh itu?" Gumam Dylan pelan.
Pemuda itu kini berniat untuk menghampiri Felix yang tempat tesnya berada di laboratorium fisika. Sialnya, laboratorium satu itu terletak cukup jauh, terpisah dari bangunan utama sehingga Dylan harus melewati beberapa kelas kosong yang memang belum siap untuk ditempati.
Sewaktu Dylan berjalan, dia terkejut saat mendapati tangan seseorang menarik dirinya ke dalam kelas kosong tersebut.
"Fuck! Siapa lo—" baru saja Dylan hendak melawan, dia dikejutkan dengan sosok perempuan cantik di depannya.
"—Asa?" Ucap Dylan.
Arasha tersenyum tipis, menggaruk tengkuknya sendiri. Dia mendadak merasa sangat canggung.
"Ma-maaf karena bikin kamu... kaget. Aku cuman gak pengen ada orang lihat kita." Lirihnya malu-malu.