"Selamat yang udah gak jomblo!" Arland menepuk pundak Dylan. Wajahnya terlihat sangat bahagia dengan pencapaian sang kakak saat ini.
'Lo Mau, temen online yang suka sama Asa, Arland.' Batin Dylan. Pemuda itu bertanya melalui sorot mata, berharap Arland bisa mengerti.
Bibir Dylan tak sanggup mengatakannya. Dia merasa bersalah. Kenapa dirinya tidak sadar dengan perasaan adiknya selama ini?
"Terima kasih." Jawab Dylan, berbeda jauh dengan kata hatinya.
"Sama-sama. Gimana? Si putri salju itu suka 'kan sama hadiahnya?" Tanya Arland lagi.
'Kenapa lo gak ngomong kalau lo suka sama Arasha, Arland?' Batin Dylan lagi.
"Hm, suka banget. Katanya dia udah pengen itu dari lama." Jawab Dylan, kembali berbeda dari kata hatinya.
"Tebakan gue hebat, 'kan?" Arland menyombongkan dirinya sendiri.
Hal itu membuat Dylan sedih. Dia tidak menyangka Arland berkorban untuknya.
'Kenapa lo korban in perasaan lo, Arland?!' Batin Dylan lagi.