"Nih nasi goreng lo." Arland meletakkan sebungkus nasi goreng di atas meja Arasha.
Dilihatnya gadis itu tengah mengucek matanya, baru saja bangun dari tidur siangnya.
Gadis berambut pirang tersebut mendongakkan kepalanya, menatap Arland sejenak. Matanya menyipit, mengamati pemuda di depannya.
"Lo ngapain di sini?" Tanya Arasha.
Kening Arland berkerut mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir gadis di depannya. Apa Arasha sudah pikun?
"Lo pikun? Lo sendiri yang nyuruh gue buat beliin nasi goreng. Sekarang lo malah tanya gue ngapain di sini? Lo pikir gue mau nemuin lo tanpa sebab yang jelas?!" Sinis Arland, mengoceh tanpa henti.
Beberapa siswa di sana menatap horor pada keduanya. Sungguh, setiap Arland dan Arasha bertemu, mereka bisa menjamin setidaknya akan ada satu benda yang melayang, terlempar, lalu hancur berkeping-keping.
Mendengar ocehan Arland, Arasha terdiam sejenak, berpikir. Setelahnya, barulah dia mengingat apa yang terjadi.