"Olav, apa yang Arland katakan benar? Atau yang ibumu katakan yang benar?!"
Hatinya tersentak, merasa debaran yang sangat cepat di sana. Dia ketakutan dengan tubuh yang bergetar serta jari-jemari yang tak bisa diam. Wajahnya terus menatap ke bawah, memperhatikan sepatu dan lantai dengan tatapan kosong.
"Olav, jawab!" Suara sang ibu membuatnya semakin berdebar. Dengan perlahan dan wajah kalut ketakutan, Olav menengadah, mengangkat kepalanya.
Dia menatap sang ibu sejenak, beralih ke kepala sekolah, kemudian menuju ke arah Arland dan Rosea.
Cukup lama hening menerpa, menanti jawaban dari perempuan manis itu. Sampai akhirnya, Olav mengangguk ragu. Dengan suaranya yang sangat lirih, dia berucap. "I-iya..."
"Iya apa Olav?" Tanya Rosea.
"I-iya, Ibu yang benar." Jawabnya takut-takut.
Ibu Olav menatap Rosea tajam dan angkuh. Dia seolah menyombongkan dirinya sendiri.