"Arland, berhenti menjahili adikmu!" Rosea menegur putranya yang saat ini tengah mencubit pipi Filea Maurozeas Cashel, anak bungsu Rosea dan Alaric.
Semua keturunan Rosea memiliki warna bola mata yang sama, yaitu biru safir. Tak lupa dengan wajahnya yang putih berseri dan rambutnya yang hitam legam.
"Lea tidak keberatan, Mami!" Kata Arland membela diri.
Saat ini, mereka sedang makan malam bersama seperti biasanya.
Acara makan malam ini adalah sesuatu yang membuat keluarga ini senantiasa harmonis dan jarang diterpa masalah. Di acara makan malam ini, semuanya berkumpul dalam satu meja, membahas permasalahannya masing-masing termasuk masalah Arland.
Entah sudah keberapa kalinya mereka berdiskusi tentang ulah Arland yang sedikit diluar batas.
"Kata Kak Alan, kalau pipi Lea di cubit nanti Lea tambah lucu." Ucap putri bungsunya dengan wajah yang lugu.