"Woy! Arland berantem woy!"
"Arland kumat, Arland kumat! Dylan dimana?"
Teriakan banyak siswa menggemparkan sekolah, mengisi kantin yang saat ini sedang ramai-ramainya mengingat sedang jam istirahat.
Di tengah keramaian yang ada, nama seseorang sejak tadi diserukan, dicari keberadaannya.
"Dylan dimana Dylan?!"
"Dylan?!"
"Dylan lagi cuci piring di tukang bubur ayam! Lupa bawa duit!" Sahut seseorang dari arah pojok kantin.
Para siswa yang mencari Dylan segera menghampiri, melirik pemuda tampan dengan mata dan rambut cokelatnya yang tengah mencuci piring akibat lupa membawa uang.
"Ya Allah, orang kaya cuci piring." Keluh salah seorang pemuda bernama Felix, teman dari Dylan dan Arland.
"Ada apa cari gue?" Sahut Dylan, menyadarkan Felix yang kini tengah menatap Dylan tak percaya.
Terkadang, Felix merasa heran dengan sahabatnya satu ini. Dia adalah orang kaya, Felix tahu itu dengan baik. Bahkan, dia mengenal orang tua Dylan yang masuk ke jajaran orang paling kaya di dunia.
