Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Tak terasa, tiga tahun telah berlalu. Rosea dinyatakan sembuh dari penyakitnya. Gadis itu kini sudah bisa beraktivitas seperti biasanya, mengurus Arland yang sedang sangat aktif.
"Sayang!" Teriakan sang suami berhasil membuat Rosea berdecak kesal. Perempuan cantik yang kini tengah berendam di dalam bathtub mengumpat lirih, merutuki suaminya yang sejak tadi pagi selalu bergantung padanya.
"Apa?!" Balasnya berteriak, entahlah. Rosea sendiri tidak tahu apakah suaranya akan sampai hingga ke telinga sang suami atau tidak. Yang jelas, dia sudah menjawab panggilan Alaric.
"Sayang!" Kembali, teriakan Alaric menggema, membuat Rosea berdecak kesal.
Merasa jengkel karena ritual mandinya terganggu, Rosea memutuskan untuk turun dari bathtub, meraih bathrobe nya dan menemui sang suami.
Di lihatnya Alaric yang kini sedang sibuk bersama Arland di atas ranjang.
"Apa?!" Desis Rosea dengan wajahnya yang kusut.