195.
"Ayah?" Pria paruh baya dengan kaos berwarna abu-abu miliknya menoleh mendapati seseorang memanggil namanya.
Sebuah senyuman hangat terukir sempurna di bibirnya kala melihat bahwa putri cantiknya lah yang telah memanggil dia.
"Ada apa Rosie? Kau tidak beristirahat?" Balas Ayahnya.
Gadis dengan piyama berwarna merah tua yang dikenakannya berjalan mendekat, kemudian duduk di samping sang ayah. Dia menyenderkan kepalanya di pundak ayahnya tersebut, kemudian memejamkan mata sejenak.
"Rosie tidak ingin kehilangan Ayah." Katanya secara mendadak.
Ayahnya terheran-heran mendengar hal tersebut. Kenapa putrinya tiba-tiba mengatakan hal itu? Seharusnya dirinya yang berkata demikian mengingat putrinya sedang sakit cukup parah.
"Kenapa berkata seperti itu, sayang? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanya Dad Zeas.
Rosea menegakkan tubuhnya, menatap dalam manik mata berwarna biru yang cukup mirip dengan dia. "Ayah mencintainya?"