Seorang gadis cantik dengan surai silvernya berjalan melenggak-lenggok di bandara. Rambutnya yang kini tersisa sepunggung nya terlihat indah dan terawat.
Di sampingnya, ada pria tampan yang sejak tadi terus memperhatikan sang istri melalui kaca mata hitamnya.
Tak henti-hentinya pria itu melayangkan banyak pujian pada Rosea, istrinya. Dia mengagumi betapa cantiknya sang istri. Betapa anggunnya perempuan di sampingnya ini, serta betapa indahnya senyum yang terukir pada bibir manis dia.
"Berhenti menatapku, Alaric! Kita akan memasuki pesawat, kau bisa terguling di tangga." Rosea mengingatkan sang suami.
Alaric tersenyum pelan. Sebagai seorang pria, dia berjalan terlebih dahulu, menaiki satu persatu anak tangga dan segera masuk ke dalam pesawat pribadinya di susul oleh Rosea.
Para pramugari dan pramugara di sana langsung menyambut kedatangan Alaric dengan hangat. Segala macam upacara penyambutan mereka lakukan sedemikian rupa demi sang bos.
"Selamat datang, Tuan."