Plak!
Pria itu menampar dirinya sendiri, mencoba memastikan bahwa apa yang di dengarnya barusan bukan sebuah halusinasi. Matanya terlihat kosong, berkelana entah kemana, memikirkan segala hal yang menurutnya tidak masuk akal namun sesungguhnya telah terjadi.
"Leukimia?" Lirih Alaric, memastikan apa yang diterima indra pendengarannya barusan.
"Hm. Leukimia. Apa Anda tidak tahu bahwa Nona Zeas menderita Leukimia Kronis stadium dua?" Tawa Alaric terdengar hambar, tanpa rasa dan kebahagiaan.
Bahkan, matanya pun masih tetap sama, kosong tanpa adanya kehidupan sedikitpun. Pria itu hancur di dalam, remuk bagaikan reruntuhan bangunan yang di habisi oleh air.
"Anda berbohong 'kan? My Rose pasti sedang mengerjaiku seperti saat itu." Alaric masih tidak percaya dengan yang dia dengar. Pria itu tak akan mempercayainya.
Ini fakta yang sangat menyakitkan. Bahkan, lebih menyakitkan dari saham perusahaan yang turun drastis dalam waktu singkat.
"My Rose pasti mengerjaiku." Lirih Alaric lagi.