"Morning sex, Sweetie?" suara serak pria itu terdengar sangat jelas di telinga Rosea.
Gadis cantik dengan wajahnya yang berseri menggelengkan kepalanya perlahan. "Just blow job. Aku yakin setelah ini Mom Cashel kemari untuk mencariku dan mengajakku ke salon." Jawab Rosea.
Alaric terlihat kesal. Wajahnya sendu, gak suka dengan apa yang Rosea katakan. "Hanya sebentar, My Rose. Ehm, tiga jam."
Mata Rosea membola sempurna mendengarnya. "Tiga jam kau bilang sebentar?"
"Hm... ahh... Shit, terus My Rose..." Alaric tak lagi fokus dengan ucapannya saat miliknya diremas oleh Rosea. Tangan gadis itu terlihat lihat memijatnya seolah telah berpengalaman.
"Bagaimana bisa tanganmu sehangat ini, My Rose?" Lirih Alaric. Matanya terpejam. Kepalanya mendongak ke atas, menikmati pergerakan tangan Rosea di bawah sana.
Sungguh, permainan tangan Rosea membuat otot-otot tangan pria itu terlihat sempurna karena menahan rasa nikmat yang kini menjalar hingga ke otak.