"Ciri-ciri perempuan yang kucintai?" Darren membuka matanya setelah mendengar permintaan dari Ashana.
Pria itu mendengus, terkekeh dengan seringai jahilnya.
"Itu jika Anda berkenan, Sir... apa dia ada di dekat Anda selama ini? Dan, apa dia tidak marah jika Anda memeluk Saya seperti ini?" Tanya Ashana ragu-ragu.
Pria tampan di depannya ini tampak santai dengan pertanyaan yang Ashana lontarkan. Darren seolah tak peduli.
"Apa yang akan saya dapatkan jika memberitahumu, Ashana?" Balas Darren.
"Anda mengharapkan imbalan?" Darren mengangguk mendengarnya. Dia sudah memikirkan sebuah cara licik untuk menaklukkan gadis itu.
"Saya tidak memiliki apapun yang bisa saya berikan pada Anda, Sir." Lirih Ashana dengan wajah sendunya yang terlihat sedih. Gadis itu akhir-akhir ini terus saja kepikiran mengenai perempuan yang Darren cintai. Dan hal itu yang membuat Ashana tidak boleh mundur untuk mengetahuinya dibandingkan dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.
