Tawa Rosea masih saja menggema. Gadis itu sampai memegangi perutnya yang terasa nyeri karena tawa yang tak ada henti-hentinya.
Dia benar-benar berhasil membuat Alaric mandi untuk yang kedua kalinya. Bahkan, nyaris yang ketiga kalinya.
Saat ini, pria yang Rosea kerjai tadi sedang terdiam membisu sembari mengenakan pakaiannya. Celana boxer berwarna hitam yang dirinya kenakan terlihat sedikit menggembung.
"Apa dia masih berdiri?" Goda Rosea.
Alaric mendengus. Dia mengenakan kaosnya dengan cepat, kemudian keluar dari sana. Sungguh, Rosea benar-benar kejam kepadanya.
"Alaric! Apa dia masih berdiri?!" Kembali, Rosea bertanya. Dia sampai mengejar Alaric dengan langkah kakinya yang tertatih.
Hingga Alaric menuruni tangga sekalipun, Rosea tetap mengejarnya dengan seluncuran pada pegangan tangga. Melihat tingkah Rosea yang sedikit liar tentunya Alaric terkejut. Dia segera menangkap gadis itu, menggendongnya seperti koala.
