Pemberkatan sebentar lagi dimulai. Jessly sudah melangkah di atas kaca-kaca yang tersusun rapi membentuk sebuah panggung kecil. Gadis itu terlihat cantik dan menawan dengan rambut pirangnya.
Semilir angin mulai menerbangkan rambutnya, menyibak kain tile yang menutupi wajahnya. Gadis itu, si pengantin terlihat bagaikan tokoh utama pada hari bersejarah ini.
Namun, tanpa para tamu ketahui, mata Jessly memandang pada sebuah layar putih yang dia duga akan memperlihatkan sesuatu. Jessly diam-diam memberi perintah pada orang-orang kepercayaannya untuk mengawasi layar putih tersebut.
Dia sudah mengenakan sebuah chip kecil di telinganya yang bisa berfungsi bagaikan headset. "Urus masalah layar tancap itu. Aku tidak ingin ada sebuah video yang terputar di sana." Katanya. Beruntung, kain tile yang menutupi wajahnya berwarna cukup gelap dan tebal sehingga tak memperlihatkan wajahnya secara jelas. Karena itu, Jessly bisa berbicara dengan santainya.