Ketika di rumah, Reyn mengompres kakinya menggunakan air hangat. Tiba-tiba hp-nya berbunyi
--------------------HP-----------------------
Daichi : Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
....
Terlihat pesan bertubi-tubi masuk ke ponselnya, yang tak lain itu adalah pesan dari Daichi. Kemudian Reyn mengambil ponselnya dan menjawabnya
--------------------HP-----------------------
Reyn : Apa?
Daichi : IPA
Reyn : Hah?! IPA apaan?
Daichi : Tugas yang tadi
Reyn : Yang mana? Emang ada?
Eh iya... Bego banget lu, tadi kan gua ga ikut pelajaran IPA
Daichi : Dih, ga guna banget jadi temen. Mana tukang bolos lagi!
(-_-メ)
Reyn : Lah?! Siapa juga yang bolos?! Orang tadi gue di UKS...
Bentar-bentar... Bilang apa lu?? Gua gaberguna?! Lebih ga bergunaan elu ya!!
Daichi : Bodo amat!!
....
Reyn pun mengabaikan pesan dari Daichi, dan dia melanjutkan untuk mengompres kaki nya. 10 menit kemudian HP Reyn bergetar lagi
--------------------HP-----------------------
Daichi : Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Kin
Solikinnnnn
Woi
Kinnn
...
Reyn : Apa lagi?!
Daichi : Gabut doang... Wlee
Reyn : Dih apaan sii... Gajelas
Daichi : Nyenyenye
...
Reyn mengabaikannya lagi. Tetapi Daichi malah spam chat
--------------------HP-----------------------
Reyn : Hih... Lu bisa diem ga sih?!
Daichi : Engga
<( ̄︶ ̄)>
Reyn : Dih! Kenapa sih lu gangguin gua terus! Kenapa nggak yang lain aja?!
Daichi : Gak mau!! Enakan aja gangguin elu...
Reyn : Yaudah, kalo lu gabut lakuin apa kek yang lu suka...
Daichi : Iya ini ada... Kan gua suka gangguin elu.. wlee
Reyn : woilahhhh
...
5 menit kemudian Daichi baru membalasnya
--------------------HP-----------------------
Daichi : Ya udah bye! Gua mau nge-game...
Reyn : Dih ya udah.. Alhamdulillah idup gua tentram gaada lu
...
Daichi pun tidak menjawab. Sudah sejak 20 menit yang lalu Reyn hanya duduk diam menatapi ponselnya, kemudian terbersit niat usil Reyn kepada Daichi
-nah dia kan lagi ngegame... Enak nih kalo gua gangguin, itung-itung bales dendam
Ucap Reyn dalam hati
Reyn menelpon Daichi, sedangkan Daichi menolaknya. Kemudian memberi jarak beberapa saat, lalu menelepon lagi. Akhirnya Daichi menjawab.
"Apaan sih lu?! Ganggu banget!!"
Ucap Daichi, yang suaranya terdengar seperti di keramaian
"Ihh sorry... Kepencet tadiii..."
Ucap Reyn pura pura
"Dih! Gajelas!!"
Ketus Daichi
"Woi, Chi cepetan! Jadi maen ga lu?!"
Terdengar seseorang berbicara dengan Daichi.
"Iya iya, bentar.."
Jawab Daichi kemudian menutup ponselnya
Reyn tertawa kecil, karena dia berhasil membuat Daichi kesal. Sekitar 15 menit kemudian, Reyn spam chat Daichi
--------------------HP-----------------------
Reyn : Cing
Kucing
Woi
Cing....
Meong
Meonggg
Woi
Buruan bukaa
Woi cing
Ini pentinggg!!!!
...
Daichi : Apa lagi?!
Reyn : Gua gabut... Temenin guaaa
(✿^‿^)
Daichi : Lah?! Kenapa gua?!!
Reyn : Iya lah.. Siapa lagi kalo ga elu?! Tadi lu gabut larinya ke gua kan... Jadi gantiannn!!!
Daichi : Alah sana lu! Balik ke alam ghaib! Keliatan banget kalo ga punya temen.... Kasiannn
Dasar NOLEP!
Reyn : Dih! Lu kira gua setan apa?!
Nolep nolep... Lu kali yang nolep!
...
Daichi tidak menjawab. Teman Mabar nya keheranan, karena dari tadi Daichi tidak fokus main gamenya. Dia teman Daichi sejak SD, dan dia 1 sekolah dengan Daichi, hanya saja dia berada di kelas 7H. Namanya Bryan Edorta William, biasa dipanggil Bryan.
Bryan berusaha melihat HP Daichi untuk memastikan dia sedang chat dengan siapa. Daichi yang introvert, seketika langsung mematikan ponselnya. karena dia tahu bahwa Bryan berniat untuk melihat hp-nya. Tetapi Bryan sempat membaca nama kontaknya.
"Solikin?"
Ucap Bryan dengan suara kecil, tetapi Daichi tetap mendengarnya
"H-hah? Apaan si lu, pake liat liat HP gua.."
Jawab Daichi sedikit gugup
"Hayooo... Solikin siapaaa???"
Ucap Bryan sedikit mengejek Daichi
Kemudian HP Daichi berdering, terlihat Reyn menelepon Daichi.
"Eh pacar lu telepon tuh... Si solikin.. buruan angkat...."
Lagi lagi Bryan meledek Daichi
Sedangkan Daichi mematikan teleponnya.
--------------------HP-----------------------
Reyn : Yong, Meong..
Woi..
Dih sok banget
Daichi : Apaan si anjer
Reyn : Gajadi, lu telat...
Gua mau makan
Daichi : Dih, yauda sonooo
...
Setelah itu Reyn makan, kemudian dilanjutkan dengan mandi. Malam harinya sekitar jam 7 Ferga ke rumah Reyn membawa buku.
TOK TOK TOK
Suara pintu rumah Reyn di ketuk. Reyn tahu bahwa itu adalah Ferga.
"Masuk..."
Ucap Reyn dari dalam, kemudian dia berjalan perlahan menuju ruang tamu. Mereka belajar bersama di ruang tamu.
"Nih, tadi ada tugas IPA.."
Ucap Ferga sambil membuka buku dan menunjukkannya kepada Reyn
"Yauda kerjain lah..."
Ucap Reyn kemudian mengambil buku dan bolpoin nya
"Ya mana gua paham???"
Ucap Ferga kemudian mengambil ponselnya
"Tadi kan lu ngikutin pelajarannya... Gimana si, ya harusnya lu paham lah.."
Ucap Reyn kemudian membaca pertanyaan yang ada di buku Ferga dan menyalinnya.
Ferga tidak mempedulikan Reyn, dia asik memainkan game di ponselnya. Beberapa saat kemudian, setelah Reyn selesai mencatat soal, HP-nya berbunyi, lagi lagi spam chat dari Daichi. Ferga tidak sengaja melihat HP Reyn dan membaca isi chatnya. Reyn spontan langsung mengambil HP-nya.
"Wah wah wah... Di spam chat sama pacarnya, santai aja kali... Si Daichi kan itu.."
Ucap Ferga kepada Reyn
"Dih apaan sih... Udah lu kerjain aja tuh soalnya, gak usah kebanyakan ngomong.."
Ucapkan kemudian menjawab chat dari Daichi
--------------------HP-----------------------
Daichi : Kin
Solikin
Woi
Kinn
Kin
Woi
...
Reyn : ?
Daichi : IPA
Reyn : Belom kelar
Daichi : Ngapain aja lu?! Ga kelar kelar dari tadi
Reyn : Dih, terus kenapa ga lu kerjain sendiri?! Nyontek mulu idup lu!!
...
"Woii, buruan kerjain... Pacaran mulu kerjaannya!"
Ucap Ferga tiba tiba
"Ih apaan sih lu, kerjain sendiri sonooo!"
Ucap Reyn ketus
"Ya udah, gua pulang.. Besok ga gua kasih tau lagi kalo ada tugas.."
Jawab Ferga sambil merapikan bukunya.
"Woilah jangan gitu juga kaliii..."
Ucap Reyn sambil menahan tangan Ferga yang akan mengemasi bukunya dan pulang.
"Mangkanya... Simbiosis mutualisme!"
Jawab Ferga mengurungkan niat untuk merapikan bukunya, dan kemudian tersenyum.
"Iya iya... Tapi lu juga bantu gue dong! Kan gua paham cuman dikit, yang tadi kan gua gak ikut pelajarannya"
Jawab Reyn negoisasi dengan Ferga
"Iya iya, entar yang lu gak paham coba nanya ke gua, kali aja gua paham..."
Jawab Ferga, kemudian dia melanjutkan untuk bermain game
"Ihhh.. kok lu malah nge game siii! Maksud gua kita kerjainnya barengann!!"
Jawab Reyn sedikit kesal
"Alah udah lah, lu duluan aja yang ngerjain... Ntar gue nyusul."
Jawab Ferga santai dan masih fokus dengan HP-nya
"Gue itung sampe 3, kalo nggak, gue bilangin ke nyokap... 1.... 2..."
Ancam Reyn
"Dihh... Tukang ngadu..."
Ejek Ferga
"Biarinnn... Wleee .. Buruan ga! Taruh tu HP!"
Ucap Reyn
Kemudian Ferga meletakkan hp-nya dan mulai mengerjakan tugasnya bersama Reyn. Jam menunjukkan pukul 8.30
"Lu laper gak? Gua laper banget..."
Ucap Ferga di tengah mereka sibuk mengerjakan tugas
"Gue juga belum makan, emang mau makan apa?"
Tanya Reyn
"Gimana kalo nasi goreng di depan?"
Usul Ferga
"Gue sih mau aja, tapi lu ya.. Yang beli... "
Ucap Reyn meminta Ferga untuk membeli sendiri
"Lah kok gitu, lu nggak ikut??"
Tanya Ferga keheranan
"Ya gue nitip lah, kaki gue sakit gini... Emang lu mau gendong gua??"
Ucap Reyn sambil memandangi kakinya
"Lah Iya gua lupa, kalo lu mau ya ga papa..."
Ucap Ferga menyetujui
"Dih ogahhh... Lu aja yang beli buruan"
Ucap Reyn sambil mengambil uang dibalik hp-nya
"Iya gue beliin, tapi lu yang traktir"
Tawar Ferga
"Ko gitu sih anjir..."
Keluh Reyn
"Jadi lu mau gaa?? Kalo ga yauda"
Ucap Ferga sambil mengambil HP-nya
"Yauda nih buruan!"
Tanpa basa-basi Reyn mengulurkan uangnya kepada Ferga
"Apa lagi? Lu ga pengen beng beng sama Sprite?"
Tanya Ferga
"Iya beng beng 2, Sprite nya 1..."
Ucap Reyn
".... Eh gajadi uangnya gacukup. Gausah, uda nasgor aja, gercep"
Reyn mengurungkan keinginannya
"Yauda. Bye"
Ferga pergi menuju warung nasi goreng tersebut.
Dia memesan 2 nasi goreng, setelah itu dia mampir ke toko terdekat untuk membeli 5 beng-beng dan 2 Sprite. Dia membelinya dengan uangnya sendiri. Dan dia berniat untuk memberikannya kepada Reyn. Setelah semua sudah terbeli, ia pulang ke rumah Reyn dan memakannya bersama.
"Loh ini BengBeng nya siapa?? Kan gue bilang gajadi tadii"
Tanya Reyn, karena dia merasa, dia telah membatalkan pesanannya.
"Punya gua lah, emang gue gaboleh beli?!"
Ucap Ferga mengejek Reyn yang ke GR an
"Dih... Yauda"
Ucap Reyn
Kemudian mereka makan nasi goreng bersama
"Nih Gua kasih 1, kasian ntar lu nangis.."
Ucap Ferga meledek Reyn, sambil menyodorkan 1 BengBeng pada Reyn
"Dih apaan sih.. Gak! gua ga pengen!"
Ucap Reyn sok sokan menolak, padahal itu favoritnya
"Gausa sok iye deh lu... Noh uda gua buka buruan makan"
Ucap Ferga sambil mendekatkan BengBeng yang telah di buka ke bibir Reyn.
Reyn terdiam. Tetapi, beberapa saat kemudian dia langsung menyambar BengBeng yang sudah menempel di bibirnya.
"Dih, apaan si lu?! Oke gua makan. Kalo gua sakit perut berarti lu ga ikhlas ngasihnya!"
Ucap Reyn salting, tapi ia berusaha menutupinya
"Lah, gua ikhlas woi"
Kemudian Ferga membuka BengBeng 1 lagi untuk di makannya.
Setelah tugasnya selesai, Ferga akan pulang, tetapi ya meninggalkan tiga beng-beng di meja ruang tamu Reyn.
"Woi, Fer! BengBeng lu ketinggalan!"
Ucap Reyn dari kursi, karena kakinya masih sakit untuk berdiri
"Ga.. buat lu aja.."
Ucap Ferga dari depan pintu, kemudian Dia berjalan pulang.
"Lahh??"
Reyn kebingungan
"Ferga mana kak?"
Tanya Bu Thiara
"Itu, uda pulang Buk.. Gatau tadi kaya buru buru gitu"
Jawab Reyn
"Yauda.. Ayo ke kamar"
Ucap Bu Thiara kemudian menuntun Reyn menuju kamar