Chereads / REYNERGA / Chapter 2 - PERKENALAN

Chapter 2 - PERKENALAN

"Hey"

Ferga menyapa Reyn dengan senyum menyebalkannya.

Spontan Reyn berdiri dan menggebrak meja

-BRAK!

"Woi! Lu ngapain di sini anjir!"

Ucap Reyn spontan dan membuat seisi kelas terdiam seketika melihat tingkah laku Reyn.

Reyn terdiam menahan rasa malu dan rasa kesalnya kepada Ferga.

"Lah ini kan kelas gua, mangkanya gua ke sini... Ya masa gua salah kelas.."

Jawab Ferga sambil jalan menghampiri Reyn dengan senyum gak jelas nya.

Reyn syok, rasa kesal dan rasa tidak percayanya bercampur aduk. Sedangkan Ferga masih senyum gak jelas di depan Reyn.

"Lu udah bersihin telinga? kali aja bukan nama lu yang dipanggil!"

Jawab Reyn nyolot

"Lah jelas-jelas nama gua yang dipanggil, FERGA EMILANGGA masuk ke kelas 7F"

Jawabnya dengan tangan mengepal di bawah dagu seakan-akan ia sedang memegang mic menirukan apa yang dilakukan OSIS tadi

"Gua gak kaya lu ya, udah dipanggil berkali-kali tetep aja gak dengar! Lagian emang siapa lagi yang namanya Ferga?! Cuman orang seganteng gua yang punya nama itu!"

Lanjutnya dengan mengepalkan tangan kemudian menepuk ke dadanya dengan ekspresi yang sok ganteng

Seisi kelas rusuh bersorak

"Iwh! PD lu! Ganteng doang! Minus akhlak ya percuma bang! Gua gak denger juga gara-gara lu tolol!"

Jawab Reyn dengan nada yang khas

Seisi kelas bersorak-sorak lagi

"Wah wah wah.... Ada apa ini kok rame banget?"

Tiba-tiba salah satu anggota OSIS memasuki ruangan

"Biasa kak seisi kelas pada kagum sama ketampanan saya"

Jawab Ferga dengan PD-nya sambil berjalan ke belakang dan duduk tepat di belakang Reyn

Reyn masih ingin mengumpat-nya, tetapi dia menahannya, karena dia merasa tidak sopan ada OSIS di depan. Akhirnya dia hanya bisa melirik sinis si Ferga.

"Oalah... Ya udah sini mas ganteng, udah kenalan sama teman-temannya? sini kenalan dulu"

Jawab OSIS tersebut sambil melambaikan tangan kepada Ferga

"Gini nih gak enaknya jadi orang ganteng, baru duduk sebentar ada aja yang nyariin"

Kata Ferga kePD-an sambil berjalan ke depan kelas

Sedangkan Reyn memutar bola matanya dengan maksud tidak suka

"Oke, siapa lagi yang belum memperkenalkan diri? bisa maju ke depan.."

Ucap OSIS tersebut dan memandangi seisi kelas

Seisi kelas terdiam, menandakan semua sudah memperkenalkan diri

"Berarti semua sudah ya? Oke, sekarang mas bisa memperkenalkan diri selengkap-lengkapnya"

Ucap OSIS tersebut

"Oke... Kita mulai ya, nama gua Ferga Emilangga, dengan tinggi 165 cm dan berat 55 kg. Biasa dipanggil Ferga, dipanggil sayang juga gapapa..."

Seisi kelas bersorak dan tertawa lagi

"... Hobi gua beladiri dan futsal, ukuran sepatu 42, kali aja ada yang mau beliin. Gua juga belum sarapan soalnya tadi cepet cepetan lihat Mbak Reyn udah berangkat, jadi gua pengen gangguin. Rumah gua sebelahan sama si Reyn cuman jarak 1 rumah. Intinya gua tetangganya Reyn. Harusnya dia bangga punya tetangga seganteng gua, tapi gua maklumin lah otak dia kan rada ga bener, mangkanya dia sering marah-marah gak jelas ke gua"

Ucapnya sambil menatap Reyn dan tertawa.

Anak-anak pun ikut menatap Reyn, Reyn malu, dia menidurkan kepalanya di atas meja dan menutupinya dengan buku.

"Oke, sekian perkenalan dari gua, terimakasih."

Ferga berjalan ke tempat duduknya

Ketika melewati Reyn dia mengetuk buku yang digunakan Reyn untuk menutupi wajahnya. Reyn diam tidak ada reaksi. Tiba-tiba ada panggilan untuk OSIS, seluruh anggota OSIS diminta untuk berkumpul di ruang OSIS

"Baik adik adik, kakak tinggal dulu ya, kalian bisa saling kenalan sama teman barunya dan bisa saling bertukar cerita"

Kata kakak OSIS tersebut sambil berjalan keluar kelas

"Woi ngapain lu di sini?!"

Bentak Reyn tiba-tiba kepada Ferga

"Ya duduk lah, pake nanya lagi lu.. Buta lu mata lu!"

Jawab Ferga mengejek Reyn

Sheila tertawa kecil.

"Wah baru nyadar kalo ada bidadari di sini... Dari tadi Mak Lampir mulu yang berisik"

Lanjut Ferga sambil melirik kearah Reyn saat mengucapkan kata Mak Lampir

Reyn semakin kesal..

"Maksud gua, ngapain lu duduk di situ?! Kenapa lu ga cari bangku yang lain aja?! Bosen gua ketemu lu mulu!!"

Jawab Reyn dengan nada tinggi

"Alesan pertama gue di sini karena emang ini satu-satunya kursi yang kosong. Alesan kedua, di sini ada jodoh gua!"

Jawab Ferga sambil tersenyum kearah Sheila

"Dih caper!"

Ketus Sheila, kemudian membalikkan badan

Reyn juga ikut membalikkan badan. Ferga berbicara dengan teman sebangkunya. 10 menit kemudian, kursi Reyn bergerak-gerak karena ditendang bangku belakang. Reyn langsung membentak

"Ferga! Lu bisa diam gak sih?!"

Bentak Reyn dengan nada tinggi sambil membalikkan badannya.

Reyn melihat Ferga yang tadinya tidur terbangun karena bentakannya. Tetapi Ferga ada di belakang Sheila, sedangkan yang di belakang Reyn adalah anak laki-laki dengan mata sipit dan bibir yang tipis wajahnya mirip orang Jepang hanya saja kulitnya sedikit lebih gelap

"Eh sorry gua kira tadi si Ferga"

Ucap Reyn malu dan merasa bersalah

Anak itu terdiam tak menjawab sepatah kata apapun. Dia hanya memandangi Reyn dengan mata sipit nya.

"Makanya kalau apa-apa tuh dipastiin dulu, jangan asal bertindak"

Ucap Ferga sok bijak.

Reyn tidak memperdulikan Ferga

"Sorry ya, gue beneran nggak tau.. Nama lu siapa?"

Tanya Reyn dengan canggung

Ferga menunjuk buku anak bermata sipit itu.

"Lu bisa baca kan? Baca tuh tulisan!"

Jawab Ferga sewot

"Dih apaan sih orang gua nanya dia, kok lu yang sewot?!"

Ketus Reyn

Tetapi anak tadi tidak menjawab malah ikut Ferga menunjuk bukunya. Akhirnya Reyn membacanya *DAICHI OSAMU AKIHIRO* itu yang tertulis di bukunya.

"Oh lu Jepang? Lu gapaham gua ngomong apaan?"

Tanya Reyn. Lagi lagi anak itu tidak menanggapi. Reyn membaca tulisan yang ada di buku anak tadi dengan lebih keras

"Daiching Osamu Akihiro"

Celetuk Reyn. Ia kesulitan membacanya

"Daichi bukan Daiching!"

Kata anak itu dengan sedikit kasar

"Lah anjir lu bisa bahasa Indonesia?! Eh BTW nama lu bagus Daiching... Tapi susah gua panggil kucing aja sama sama belakangnya cing... Hahahaa"

Tanya Reyn dengan keheranan, kemudian tertawa terbahak bahak

"Lah emang siapa juga yang bilang gua gabisa bahasa Indonesia?! Daichi woi bukan Daiching!!"

Jawab anak itu sambil mengambil buku yang masih ada di tangan Reyn

"Dih kok ngamok?! Iya cing santai aja, siapa suruh lu ga jawab pas gua tanya!"

Jawab Reyn sedikit mengejek

Tiba tiba OSIS tadi kembali ke kelas dengan membawa beberapa lembaran. Lembaran itu sepertinya hasil tes yang kemarin. Mungkin hari ini akan di bagikan. Dan benar, ia memanggil satu persatu anak dalam kelas tersebut.

"Sheil, lu dapet berapa? Gua dapet 88 lumayan nih wkwk"

Tanya Reyn kepada Sheila

"Wahh mantap tuh gua 75, kapan kapan kalo ada tugas gua kasi contekan mangkanya, biar nilai gua juga bagus"

Sahut Ferga tiba tiba

"Dih siapa juga yang nanya elu coba, gua mah bodo amat lu mau dapet telor kek apa kek bukan urusan gua!"

Jawab Reyn dengan kesal

"Udah udahh, kalian nih kerjanya berantem mulu, gua dapet 82 Reyn. Nilai lu bagus tuh kalo 90 pasti uda masuk unggulan lu"

Jawab Sheila

"Lah orang dia duluan yang mulai! Gua juga kesel tau dia nyamber mulu kek listrik!!"

Jawab Reyn dengan menatap sinis Ferga

Tiba tiba bel istirahat berbunyi