Chereads / REYNERGA / Chapter 5 - DI HUKUM

Chapter 5 - DI HUKUM

Hari ini ada pelajaran matematika di jam pertama. Setelah apel selesai, seluruh siswa memasuki ruang kelasnya masing-masing. Terlihat Daichi dan Ferga dorong-dorongan, tentu saja Ferga yang memulainya, tetapi mereka berdua sama saja, tidak ada yang mau mengalah. Sampai di kelas pun mereka masih rusuh, beradu mulut, saling coret menggunakan bolpoin ataupun tipe-x, dan lain sebagainya. Akhirnya Ferga capek sendiri, sedangkan Daichi masih menyerang Ferga menggunakan tipe-x, sehingga lebih sulit ketika dibersihkan.

"Reyn tukeran tempat Reyn.... Lu di sini.... Biar Daichi di tempat lu sama si Sheila"

Tujuan Ferga tidak hanya agar Daichi berhenti mengganggu nya, tetapi juga agar dia dapat menyontek Reyn di pelajaran matematika nanti.

"Ogah!"

Jawab Reyn singkat, sedangkan Daichi masih menyoret tangan Ferga menggunakan bolpoin.

"Ayoo Reyn... Sekali aja. Oh... Kalo lu gamau si Sheila aja yang di sebelah gua, lu sama si Daichi ajaa... Gimana?"

Pinta Ferga dengan ekspresi memelas

"Daripada gue sama si Ferga, mending gua sama si Daichi, tapi kalo mau, Daichi aja yang kebelakang, gua gamau maju, mager gua..."

Jawab Sheila tidak sepenuhnya setuju

"Ogah gua, gua gamau sama kalian berdua, kalian berdua sama aja!"

Ucap Reyn yang menolak dengan tegas

Reyn menolak sebangku dengan Ferga karena kalian pasti sudah tahu alasannya. Sedangkan dia tidak mau dengan Daichi, karena Daichi juga sama jailnya kaya Ferga, Daichi juga suka mengusik Reyn. Entah mengapa dia lebih memilih untuk mengusik Reyn, padahal dia cuek ke anak yang lainnya. Mungkin karena sejak pertama kenal, Reyn sudah mengejeknya dengan mengubah namanya, yang awalnya Daichi menjadi Daiching, lebih parahnya lagi Reyn memanggilnya dengan sebutan kucing, anak-anak yang sering mendengarnya jadi mengikuti Reyn, memanggil Daichi juga dengan sebutan kucing. Bahkan beberapa teman beda kelasnya juka memanggil Daichi kucing. Hal tersebut membuat Daichi kesal, yang kemudian dia juga memberi julukan Reyn agar impas. Daichi memanggil Reyn dengan sebutan Solikin. Hingga hampir seluruh teman sekelasnya memanggil Reyn Solikin.

"Terus lu kira gua mau sama lu?! Ogah tau ga!"

Jawab Daichi ngegas, mulailah adu mulut...

"Lah, siapa juga yang bilang kalo lu mau sama gua?! Punya telinga tuh dipake!!!"

Jawaban Reyn nyolot

"Lah lah lah... mulai, bocil pacaran... Kalo pacaran jangan di sini cil! Ini kelas buat belajar, bukan pacaran!!"

Jawab Ferga yang sok bijak dan malah memperburuk suasana

Kebiasaan Ferga, kalo Daichi dan Reyn berantem, Ferga malah cie ciein Reyn jadi tambah kesal sama Ferga.

-kenapa gua bisa sekelas sama dua makhluk yang ga jelas kayak gini...

༎ຶ‿༎ຶ

Ucap Reyn dalam hati

"Lah?! Siapa juga yang pacaran gila!!"

Jawab Reyn yang sangat kesal dengan Ferga

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu

TOK TOK TOK

"Assalamualaikum anak-anak, maaf Ibu sedikit terlambat, karena tadi masih ada rapat.. Oke sekarang kita mulai pembelajarannya ya.."

Ucap guru tersebut sambil berjalan menuju meja guru.

Seketika pertikaian terhenti, dan mereka melaksanakan pembelajaran secara tenang, kecuali Ferga dan Daichi. Sesekali Ferga mencoret buku Daichi dan Daichi membalasnya. Tiba-tiba Ferga membalikkan badan dan mencoret buku Reyn. Sedangkan Reyn membalas dengan mencoret tangannya. Ferga membalas lagi dan tidak mau mengalah. Suara mereka berisik, kemudian Bu Fira melihat mereka. Bu Fira adalah guru matematika kelas 7F, namanya Nuen Zafirah yang biasa dipanggil Fira

"Hei kalian berdua! Maju ke depan, kerjakan soal di papan!"

Bentak Bu Fira, seisi kelas terkejut dan memandang Reyn juga Ferga. Karena saat itu Daichi terdiam, jadi dia tidak ikut terkena marah

Reyn malu dan segera mengerjakan soal yang ada di papan dengan cepat agar dia bisa kembali duduk. Sedangkan Ferga tidak dapat menyelesaikan soalnya, akhirnya dia dihukum, tidak diperbolehkan duduk sampai bel istirahat berbunyi. Pembelajaran dilanjutkan, sedangkan Ferga tetap di depan menahan malu dan ketawa gak jelas. 5 menit sebelum bel istirahat berbunyi, terdengar pintu diketuk

TOK TOK TOK

"Permisi, mau memberitahukan bahwa jadwal olahraga 7F besok adalah berenang. Jadi untuk mengingatkan agar besok membawa baju ganti dari rumah."

Ucap lelaki bertubuh tinggi yang merupakan guru PJOK kelas 7F, namanya Pak Yoga Brahmanta, biasa dipanggil pak Brahma

Seisi kelas bersorak gembira, tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Bu Fira mempersilahkan anak-anak untuk beristirahat. Seperti biasa isi kantin penuh, Reyn dan teman-temannya memilih untuk membeli camilan untuk dimakan di kelas.

"Eh pada udah ngerjain PR bahasa Inggris?"

Tanya Irish di tengah mereka asyik memakan camilan

"Gua udah.. Kenapa? Lu mau nyontek?"

Tanya Sheila yang sudah tau kebiasaan Irish

"Ya jelas dong... Ngapain juga gue nanya, kalo gua enggak nyontek?"

Jawab Irish kemudian tertawa

Kemudian Sheila menuju ke bangkunya untuk mengambil buku bahasa Inggrisnya, lalu memberikannya kepada Irish. Irish menyalinnya, sedangkan yang lain berbincang-bincang sambil menghabiskan cemilannya. Setelah bel masuk berbunyi, mereka kembali ke tempat duduk masing-masing. Terlihat Ferga dari kantin bersama teman-temannya, sedangkan Daichi sudah berada di tempat duduk dari tadi. Pada dasarnya Daichi memang pendiam, jadi dia hanya duduk di tempat duduknya dan membaca buku. Beberapa saat kemudian guru bahasa Inggris masuk. Sedangkan Ferga melakukan kebiasaannya, yaitu mengganggu Daichi. Mereka sangat rusuh, hingga guru bahasa Inggris Pak Arvin Warner atau biasa dipanggil Pak Arvin, marah. Ia meminta Reyn dan Daichi untuk bertukar tempat duduk, Daichi duduk bersama Sheila sedangkan Ferga dengan Reyn. Reyn terpaksa menuruti permintaan Pak Arvin, karena Pak Arvin saat itu sedang marah. Tapi Ferga tetap saja tidak kapok. Selang beberapa menit, dia malah mengajak Reyn untuk bermain SOS

"Reyn, lu ga bosen dengerin Pak Arvin ngoceh terus dari tadi?"

Tanya Ferga

"Lah lu dengerin sambil ngantuk, ya jelas bosen lah. Coba lu dengerin sambil nyatet, bakal masuk tuh ilmu"

Terang Reyn

"Alah... Gampang itu mah, kalo ujian tinggal nyontek... Lu ga pengen main SOS?"

Tanya Ferga

"Gak"

Jawaban singkat sambil mencatat penjelasan yang telah dijelaskan oleh Pak Arvin

"Ayolah Reyn....."

Ucap Ferga yang sudah berkali-kali hingga Reyn risih mendengarnya.

Kemudian Reyn mengiyakan, tetapi Reyn bermain SOS sambil mencatat jadi dia tidak konsen. Beberapa saat kemudian kursi Reyn bergerak gerak, karena ditendang oleh Daichi.

"Kin, Solikin... Bolpoin"

Ucap Daichi dari belakang

Tetapi Reyn mengabaikannya, karena Reyn tau, setiap Daichi meminjam barang tidak pernah kembali secara utuh, entah tutupnya ilang atau apa intinya gak pernah balik dalam keadaan utuh.

"Woi Kinn!!! Lu budeg?!"

Ucap Daichi lagi kali ini sedikit ngegas

Sedangkan Reyn tidak konsentrasi mencatat, karena kursinya digerakkan dengan Daichi, dipanggil panggil Daichi, Ferga yang sibuk memanggil Reyn karena saat itu giliran Reyn memainkan SOS. Kemudian Reyn berhenti mencatat dan memainkan SOS, kemudian giliran Ferga, Reyn tahu bahwa Ferga bermain curang. Akhirnya Reyn ngomel-ngomel ke Ferga, terjadilah adu mulut. Ditambah lagi Daichi yang masih memanggil-manggil Reyn untuk meminjam bolpoin. Akhirnya Pak Arvin mendengar kegaduhan tersebut.

"Hey! Kalian bertiga! Maju ke depan berdiri sampai bel pulang tiba!"

Bentak Pak Ervin sambil menunjuk Ferga, Daichi, dan Reyn. Pak Arvin dikenal sangat ramah, tetapi ketika ada yang gaduh saat dia menjelaskan, dia akan sangat marah.

Reyn sangat kesal dengan mereka berdua, karena sebelumnya Reyn tidak pernah dihukum. Ini kali pertamanya Reyn dihukum dan itu juga karena Ferga dan Daichi. Orang yang dianggap Reyn selalu membawa sial baginya. Akhirnya Reyn berdiri di depan kelas sambil menahan rasa malu.

Ketika bel pulang berbunyi