Air dari shower menghantam tubuh Alister yang tanpa sehelai benang pun. Rambutnya yang basah, ia sisir ke bekakang menggunakan jari-jarinya, lalu menggeleng keras, berteriak menikmati segarnya air dingin pagi ini.
Sudah lama ia tidak merasakan air dingin mengguyur tubuhnya, karena penyakit sialan itu, Alister menggunakan waktu pagi ini untuk kepuasaannya mandi. Sebenarnya, ada air hangat yang telah disediakan untuknya mandi pagi ini. Namun, karena keras kepala, ia pun melanggar perintah Ayahnya dan malah mandi menggunakan air dingin.
Alister puas. Ia menggeleng, mengibaskan rambut tebalnya yang basah ke sana-ke mari. Dirasa puas dan cukup, Alister keluar dari guyuran air tersebut. Ia mengambil handuk yang digantung pada tempatnya, lalu melilitnya pada tubuhnya sebatas pinggang. Kemudian lelaki itu keluar dari kamar mandi.